Sabtu, 14 Juni 2014

Tua... Pikun... OH NO !!!!!! That is so Net



     Akhir-akhir ini saya merasa menjadi   tambah tidak sinkron dalam perbuatan saya,  maksudnya apa yang saya lakukan jadi  tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran saya. Tidak dalam banyak hal sih, dan tidak terlalu menganggu  hanya menimbulkan hal-hal lucu saja yang bisa membuat saya tertawa terbahak-bahak bila memikirkannya kembali.
      Salah satunya  seperti ini :  Pada suatu hari menjelang libur tahun baru, saya menyetir  hendak mengantar anak saya ke tempat les. Dari rumah saya harus melewati  pos satpam di gerbang kompleks  dan menyerahkan kartu  pengenal  kompleks  ke pak satpam  tapi ntah apa yang ada dalam pikiran saya, bukannya menyerahkan kartu, saya membuka kaca lalu menjulurkan tangan untuk  salaman dengan  si Pak Satpam,  yang tentu saja kebingungan menerima tangan saya untuk salaman.   Anak saya Nadya yang duduk di samping saya, sambil terbahak-bahak  berkata “ Mami, kok salaman? Nyerahin kartunya dong ”. Saya cepat-cepat mengambil kartunya dan menyerahkan ke Pak Satpam  yang menerimanya dengan senyuman di bibirnya .
      Satu cerita lagi  tentang pos Satpam .  Saat itu saya sendirian pulang dari Supermarket sehabis belanja bulanan, memasuki gerbang satpam di kompleks  rumah saya,  tentu saya harus menurunkan  kaca mobil dan mengambil kartu pengenal dari Satpam.  Bukannya mengambil kartunya tapi saya menurunkan kaca mobil dan menyerahkan uang 2000 yang ada di dashboard kepada Pak Satpam yang tentu saja kebingungan menerima uang 2000 an tersebut.  Dalam pikiran saya, saya harus bayar parkir,  bukan mengambil kartu tanda pengenal . Cepat-cepat saya minta maaf ke pak satpam dan mengambil kembali uang 2000 saya.   Maaf ya Pak Satpam, saya benar-benar tidak bermaksud mengangap bapak sebagai petugas parkir.
      April  lalu, saya bersama  4 sahabat saya pergi ke Kuala Lumpur untuk merayakan ultah saya yang ke 40. Di sana kami dinner di cafe yang cozy  di area Bukit Bintang. Dan sebelum mulai makan, kami pun heboh mau  foto-foto untuk dipasang di media sosial.    Sebelum foto  di mulai,  saya mau merapikan dandanan saya, saya balik ke belakang tempat duduk saya dan berpikir  cocok benar nih ternyata  dinding pembatas cafe nya terbuat dari cermin yang dibentuk kotak-kotak, jadi saya tidak perlu jalan ke toilet untuk dandan.  Saya pun dengan PD nya berbalik ke dinding dan mulai  merapikan dandanan.  Tapi saya shock berat, kok tidak ada bayangan saya di cermin itu, apa yang terjadi ? Salah cerminnya atau salah saya? Kok di Malaysia,  saya jadi tak punya bayangan?   Lalu saya refleks  memegang- megang  kotak  di dinding itu  yang  ALAMAKkkk   ternyata itu hanya kotak-kotak bolong yang langsung tembus dan tidak ada cerminnya  . Sahabat saya yang melihat tingkah saya yang  panik memegang kotak-kotak di dinding  langsung tertawa terbahak-bahak.
        Pernah satu hari , saya melihat ada  belut di pasar dan membelinya. Mulai  dari tawar menawar sama mas-mas penjualnya sampai di bawa pulang ,  saya  bilang itu belut dan mas penjualnya juga tidak meralat saya.  Sampai  di rumah saya mengeluarkan belut dan mencucinya lalu  bilang ke suami  “ Pa.. kok belut sekarang ada kumisnya  ya?” Suami saya dengan heran melihat ke plastik lalu tertawa lebar . “ Ma... ini lele bukan belut ”.
      Karena begitu seringnya kejadian-kejadian tidak sinkronnya saya, maka para  sahabat-sahabat saya tercinta  jika  melihat ada orang yang tidak sinkron seperti saya,   mereka pasti akan bilang .        “ Itu penyakit khas Netty yang menular”.  Atau mereka akan bilang    That is So Net !” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar