GWANGGALI BEACH -BUSAN |
Hari ke 3 ( 4 Nopember
2012 ) Jeju – Busan.
Jam 8 pagi supir
van kami yang kemarin sudah datang menunggu di depan
hotel untuk mengantar kami ke Airport. Ong jauh-jauh hari sudah membeli tiket
pesawat AIR BUSAN menuju Busan. Harga
tiket yang kami bayarkan cukup murah hanya sekitar Rp. 450 ribu per orang ( Harga Promo )
Penerbangan Jeju
ke Busan menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di Busan kami langsung
menuju tourist information desk dan menanyakan taksi yang bisa membawa kami ke
hotel. Dan kami direkomendasi untuk memakai taksi jumbo. Waktu perjalanannya
sekitar 1 jam dari bandara ke hotel kami dengan biaya KRW 53.000,-
Ong telah
memesan Beniknea Press Hotel via Agoda di daerah Gwanggali Beach. Hotel yang
sangat bagus. Kami memesan 1 kamar family suite dengan dua buah tempat tidur
ukuran King dan 1 buah suite room dengan 1 buah tempat tidur ukuran King. Kamar
mandinya sangat luar biasa. Sehabis buang air tinggal menekan tombol-tombol
yang terletak di samping kloset maka akan ada 2 aliran air untuk
membersihkan diri. Ada semprotan depan, semprotan belakang
juga tombol untuk mengeringkan. Jadi kami semuanya sangat nyaman berlama-lama di kamar mandi. Ong bilang “Memang dasar orang kampung” hahaha.
Biarinlah, dibilang orang kampung, kapan lagi menikmati fasilitas bisa buang
air dengan kloset yang hangat dan Ong ternyata juga ngomong doang, soalnya dia
ikut-ikutan berlama-lama di kamar mandi.
Jalan menuju Gwanggali Beach |
Jam sudah menunjukkan angka 11 ketika kami kumpul di lobby . Karena perut
sudah keroncongan, kami putuskan untuk mencari tempat makan. Petugas hotel
merekomen kami untuk makan di sebuah restoran dekat hotel dan dia berbaik hati
menuliskan nama restoran tersebut di secarik kertas. Karena hari Minggu banyak
restoran yang tidak buka. Kami lalu mencocokan tulisan korea yang ditulis oleh
petugas hotel dengan bentuk tulisan yang ada di papan restoran tersebut. Dan
ternyata itu restoran yang kami cari . Bentuk tulisannya sama, ada bulatan
satu, lalu belakang ada garis melengkung. Hebat kan? Kita sudah bisa membaca
bentuk tulisan Korea setelah 3 hari berkunjung. Hahaha. Tapi restorannya kok
sunyi dan gelap banget. Kami putuskan tidak makan di restoran ini, lalu menuju
ke restoran di depannya. Banyak gambar-gambar makanan menarik yang terpampang
di depan pintu masuknya. “ O’K kita
makan yang ini aja.” Kami lalu masuk dan
memesan kepada Ahjumma (nyonya) nya dengan cara menunjuk gambar di menu yang
terpampang di dinding. Sekarang timbul persoalan. Karena Ong tak begitu suka
makan daging babi. Net tidak makan daging sapi, makanya kita ingin bertanya,
daging apakah yang disediakan di restoran ini. Kami ingin makan daging ayam. Yen lalu bertanya pada Ahjumma
nya “ Is this a pork or Beef?” Sang Ahjumma mengeleng-gelengkan kepalanya. “ Is
this a chicken?” Yen kembali bertanya.
Ahjumma juga menggelengkan kepala. Wah ini pasti jadi pembicaraan yang tidak
nyambung. Ahjumma nya tidak mengerti apa yang Yen tanyakan. Akhirnya Net maju
dan menunjuk gambar daging fillet yang ada di menu lalu berkata” Is this a
Kukuruyuk ?” sambil mengepak-ngepakan tangan seperti ayam. Semua tertawa dan Ahjumma
pun mengerti . Ternyata tidak ada daging ayam atau sapi, semua adalah daging
babi. Ong bilang tak apa dia juga bisa
makan lainnya dari set makan yang tersedia ( Makanan korea itu selalu terhidang
lengkap dengan lalap, kimchi, tahu, telur dan lain-lain sebagai menu pembuka
baru dagingnya sebagai menu utama). Hari
itu kita mendapat pencerahan, ternyata bahasa tarzan lebih bisa dimengerti.
Selesai makan kami jalan ke Gwanggalli beach. Pantai yang lagi happening
di Busan. Dari jauh terlihat pemandangan
jembatan dan gedung-gedung menjulang tinggi. Setelah puas berfoto ria kami
jalan-jalan lagi dan sampai ke sebuah cafe yang menjual kopi dan roti. Semua sepakat
untuk duduk dan menikmati pemandangan
pantai sambil minum kopi dan makan roti.
Hmmmm nikmat dan santai sekali. Sambil ngobrol dan gossipin orang –orang yang
lewat kami menikmati sore yang indah itu ( Kalau ikut paket tour pasti kami
tidak bisa sesantai dan senikmat ini)
Pukul 2 kami bersiap untuk jalan-jalan keliling Busan. Tujuan selanjutnya adalah Spa,
banyak orang yang mengatakan bahwa ke Korea harus menikmati Spa. Rute kami
selanjutnya adalah Dongnae Footbath Hot
Spring. Tapi di tengah perjalanan menuju subway turun hujan rintik-rintik. Jadi
kami putuskan untuk singgah di hotel mengambil payung.
Dari hotel menuju subway station or Metro Station ( orang Korea memangil subway
dengan sebutan Metro) kira-kira 500 m ,
melewati toko-toko dan gedung stasiun TV KBS. Sesampainya di Metro station kami
segera mencari mesin penjual tiket. Cara membeli tiketnya sama dengan membeli
tiket AREX. Harus menekan tujuan kita ( Baca hal 5-6)
Direction to Dongnae Foot Bath Hot Spring
1.
Cari tiket mesin
2.
Tekan tujuan akhir yaitu Onheonjang Station
3.
Keluar di Onheonjang Station cari Exit 1
4.
Setelah keluar kita akan ketemu jalan raya. Berhubung orang Indonesia, kami
langsung menyeberang jalan lebar tersebut tanpa mencari jembatan penyeberangan.
Erna menjerit-jerit sambil berteriak “ Woiii, kalian lah lain kali tak boleh
gitu lagi ya. Jangan malas lah. Bahaya loh” Kami semua mencuekinya dan tertawa
terbahak-bahak
5.
Cari Hotel Nong Shim dan keluar lewat pintu belakangnya.
6.
Belok kiri lalu jalan lurus sampai mentok
7.
Belok kiri lagi dan di ujung jalan dekat pertokoan adalah Dongnae Foot Bath Hot Spring
Berhubung hujan, area foot bath hot spring nya
ditutup. Tapi nyesal juga sih kami ke sana. Benar-benar tak cocok untuk style
kami. Tempat berendamnya kecil banget dan terbuka di tengah-tengah pertokoan .
Nggak mungkin kan kami berendam di tengah tatapan orang yang lalu lalang?
meskipun hanya kaki. Tini mengatakan, kalau gratis ya seperti ini lah.
Lalu kami mencoba pergi ke Hur Shim Chung Spa yang
terletak di area Hotel Nong Shim. Kami menuju counter dan dijelaskan kalau Spa
nya adalah Naked Spa. Artinya saat berendam tidak boleh memakai sehelai
benangpun. Kami saling menatap. Mau Spa
atau tidak? Semua menggelengkan kepalanya. Net agak kecewa. Net bertekad harus mencoba spa Korea ini meskipun
harus telanjang. Besok Net akan mencobanya sendiri kalau mereka semua tidak
mau, tekadku dalam hati.
Dari hotel Nong Shim kami berjalan kembali menuju
subway, perjalanan jadi agak lama karena
kami berhenti untuk shopping di pertokoan dekat stasiun metro.
Tujuan kami selanjutnya adalah Gukje Market, pasar
yang menjual banyak jajanan khas korea.
Direction to Gukje Market
1.
Cari tujuan akhir Nampo-Dong Station ( Line 1). Lalu exit 1.
2.
Keluar dari tangga stasiunnya langsung balik belakang dan jalan beberapa
meter. Pasarnya ada di lorong sebelah kiri.
Kami makan Mie khas korea yang bentuknya seperti
bihun, makan fish cake dan makanan-makanan kecil khas korea lainnya. Pasar ini tidak terlalu menarik sih. Mungkin
karena hari Minggu jadi agak sepi atau mungkin kami memang tidak suka dengan
suasana pasarnya. Jadi tempat ini boleh di lewati kalau tidak ada waktu.
Hari sudah beranjak malam dan hujan masih tidak
berhenti ketika kami meninggalkan pasar Gukje dan kembali ke hotel.
Jam sepuluh malam kami semua kumpul dan ngobrol di
kamar family suite yang ditempati Ong, Tini, Yen dan Net. Jam setengah sebelas
Rina dan Erna pamit untuk tidur, tak lama kemudian Yen bilang akan ke kamar
Rina untuk ngobrol. Karena ngobrolnya sangat lama, jam 11.45 Net bilang ke Ong
dan Tini kalau Net akan menyusul Yen ke kamar Rina. Kami satu persatu
meninggalkan kamar, karena ingin memberi pesta ulang tahun kejutan ke Tini. Yen
berlari ke toko 7-11 di seberang hotel untuk membeli korek api. Tapi komunikasi
benar-benar susah. Supaya tau apa yang
Yen ingin beli. Yen sampai nyanyi-nyanyi lagu Happy B’day lalu memperagakan
cara orang meniup lilin. Akhirnya penjualnya mengerti apa yang hendak di beli
Yen. Lilinnya uda Net persiapkan dari
Jakarta. Kue ultahnya sudah dibeli waktu kita ngopi di tepi pantai siang tadi.
Happy Birthday |
Teng, teng, teng...Tepat jam 12, kami ber empat langsung penjet bel kamar
sambil memegang kue tarnya. Dan Tini yang membuka pintu. “ HAPPY BIRTHDAY” jerit kami serempak. Dan acara makan kue dan hahahihi pun berlanjut
sampai dini hari.