Minggu, 11 Januari 2015

Mommy Days Out 2 Korea Day 3 ( Jeju-Busan )



GWANGGALI BEACH -BUSAN

Hari ke 3 ( 4 Nopember 2012 ) Jeju – Busan.

Jam 8 pagi supir van kami yang kemarin  sudah datang menunggu di depan hotel untuk mengantar kami ke Airport. Ong jauh-jauh hari sudah membeli tiket pesawat AIR BUSAN  menuju Busan. Harga tiket yang kami bayarkan cukup murah hanya sekitar Rp. 450 ribu per orang ( Harga Promo )
Penerbangan Jeju ke Busan menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di Busan kami langsung menuju tourist information desk dan menanyakan taksi yang bisa membawa kami ke hotel. Dan kami direkomendasi untuk memakai taksi jumbo. Waktu perjalanannya sekitar 1 jam dari bandara ke hotel kami dengan biaya KRW 53.000,-

Ong telah memesan Beniknea Press Hotel via Agoda di daerah Gwanggali Beach. Hotel yang sangat bagus. Kami memesan 1 kamar family suite dengan dua buah tempat tidur ukuran King dan 1 buah suite room dengan 1 buah tempat tidur ukuran King. Kamar mandinya sangat luar biasa. Sehabis buang air tinggal menekan tombol-tombol yang terletak di samping kloset maka akan ada 2 aliran air untuk membersihkan diri. Ada  semprotan depan, semprotan  belakang  juga tombol untuk mengeringkan. Jadi kami semuanya sangat nyaman berlama-lama di kamar mandi.  Ong bilang “Memang dasar orang kampung” hahaha. Biarinlah, dibilang orang kampung, kapan lagi menikmati fasilitas bisa buang air dengan kloset yang hangat dan Ong ternyata juga ngomong doang, soalnya dia ikut-ikutan berlama-lama di kamar mandi.  

Jalan menuju Gwanggali Beach
Jam sudah menunjukkan angka 11 ketika kami kumpul di lobby . Karena perut sudah keroncongan, kami putuskan untuk mencari tempat makan. Petugas hotel merekomen kami untuk makan di sebuah restoran dekat hotel dan dia berbaik hati menuliskan nama restoran tersebut di secarik kertas. Karena hari Minggu banyak restoran yang tidak buka. Kami lalu mencocokan tulisan korea yang ditulis oleh petugas hotel dengan bentuk tulisan yang ada di papan restoran tersebut. Dan ternyata itu restoran yang kami cari . Bentuk tulisannya sama, ada bulatan satu, lalu belakang ada garis melengkung. Hebat kan? Kita sudah bisa membaca bentuk tulisan Korea setelah 3 hari berkunjung. Hahaha. Tapi restorannya kok sunyi dan gelap banget. Kami putuskan tidak makan di restoran ini, lalu menuju ke restoran di depannya. Banyak gambar-gambar makanan menarik yang terpampang di depan pintu masuknya. “ O’K  kita makan yang ini aja.”  Kami lalu masuk dan memesan kepada Ahjumma (nyonya) nya dengan cara menunjuk gambar di menu yang terpampang di dinding. Sekarang timbul persoalan. Karena Ong tak begitu suka makan daging babi. Net tidak makan daging sapi, makanya kita ingin bertanya, daging apakah yang disediakan di restoran ini. Kami ingin makan  daging ayam. Yen lalu bertanya pada Ahjumma nya “ Is this a pork or Beef?” Sang Ahjumma mengeleng-gelengkan kepalanya. “ Is this a  chicken?” Yen kembali bertanya. Ahjumma juga menggelengkan kepala. Wah ini pasti jadi pembicaraan yang tidak nyambung. Ahjumma nya tidak mengerti apa yang Yen tanyakan. Akhirnya Net maju dan menunjuk gambar daging fillet yang ada di menu lalu berkata” Is this a Kukuruyuk ?” sambil mengepak-ngepakan tangan seperti ayam. Semua tertawa dan Ahjumma pun mengerti . Ternyata tidak ada daging ayam atau sapi, semua adalah daging babi. Ong bilang  tak apa dia juga bisa makan lainnya dari set makan yang tersedia ( Makanan korea itu selalu terhidang lengkap dengan lalap, kimchi, tahu, telur dan lain-lain sebagai menu pembuka baru dagingnya sebagai menu utama).  Hari itu kita mendapat pencerahan, ternyata bahasa tarzan lebih bisa dimengerti.

Selesai makan kami jalan ke Gwanggalli beach. Pantai yang lagi happening di  Busan. Dari jauh terlihat pemandangan jembatan dan gedung-gedung menjulang tinggi. Setelah puas berfoto ria kami jalan-jalan lagi dan sampai ke sebuah cafe yang menjual kopi dan roti. Semua sepakat untuk  duduk dan menikmati pemandangan pantai sambil  minum kopi dan makan roti. Hmmmm nikmat dan santai sekali. Sambil ngobrol dan gossipin orang –orang yang lewat kami menikmati sore yang indah itu ( Kalau ikut paket tour pasti kami tidak bisa sesantai dan senikmat ini)

Pukul 2  kami bersiap  untuk jalan-jalan  keliling Busan. Tujuan selanjutnya adalah Spa, banyak orang yang mengatakan bahwa ke Korea harus menikmati Spa. Rute kami selanjutnya adalah  Dongnae Footbath Hot Spring. Tapi di tengah perjalanan menuju subway turun hujan rintik-rintik. Jadi kami putuskan untuk singgah di hotel mengambil payung.

Dari hotel menuju subway station or Metro Station            ( orang Korea memangil subway dengan sebutan Metro) kira-kira  500 m , melewati toko-toko dan gedung stasiun TV KBS. Sesampainya di Metro station kami segera mencari mesin penjual tiket. Cara membeli tiketnya sama dengan membeli tiket AREX. Harus menekan tujuan kita ( Baca hal 5-6)

Direction to Dongnae Foot Bath Hot Spring
1.       Cari tiket mesin
2.       Tekan tujuan akhir yaitu Onheonjang Station
3.       Keluar di Onheonjang Station cari Exit 1
4.       Setelah keluar kita akan ketemu jalan raya. Berhubung orang Indonesia, kami langsung menyeberang jalan lebar tersebut tanpa mencari jembatan penyeberangan. Erna menjerit-jerit sambil berteriak “ Woiii, kalian lah lain kali tak boleh gitu lagi ya. Jangan malas lah. Bahaya loh” Kami semua mencuekinya dan tertawa terbahak-bahak
5.       Cari Hotel Nong Shim dan keluar lewat pintu belakangnya.
6.       Belok kiri lalu jalan lurus sampai mentok
7.       Belok kiri lagi dan di ujung jalan dekat pertokoan  adalah Dongnae Foot Bath Hot Spring

Berhubung hujan, area foot bath hot spring nya ditutup. Tapi nyesal juga sih kami ke sana. Benar-benar tak cocok untuk style kami. Tempat berendamnya kecil banget dan terbuka di tengah-tengah pertokoan . Nggak mungkin kan kami berendam di tengah tatapan orang yang lalu lalang? meskipun hanya kaki. Tini mengatakan, kalau gratis ya seperti ini lah.

Lalu kami mencoba pergi ke Hur Shim Chung Spa yang terletak di area Hotel Nong Shim. Kami menuju counter dan dijelaskan kalau Spa nya adalah Naked Spa. Artinya saat berendam tidak boleh memakai sehelai benangpun.  Kami saling menatap. Mau Spa atau tidak? Semua menggelengkan kepalanya. Net agak kecewa. Net  bertekad harus mencoba spa Korea ini meskipun harus telanjang. Besok Net akan mencobanya sendiri kalau mereka semua tidak mau, tekadku  dalam hati.
Dari hotel Nong Shim kami berjalan kembali menuju subway,  perjalanan jadi agak lama karena kami berhenti untuk shopping di pertokoan dekat stasiun metro.
Tujuan kami selanjutnya adalah Gukje Market, pasar yang menjual banyak jajanan khas korea.

Direction to Gukje Market
1.       Cari tujuan akhir Nampo-Dong Station ( Line 1). Lalu exit 1.
2.       Keluar dari tangga stasiunnya langsung balik belakang dan jalan beberapa meter. Pasarnya ada di lorong sebelah kiri.
Kami makan Mie khas korea yang bentuknya seperti bihun, makan fish cake dan makanan-makanan kecil khas korea lainnya.  Pasar ini tidak terlalu menarik sih. Mungkin karena hari Minggu jadi agak sepi atau mungkin kami memang tidak suka dengan suasana pasarnya. Jadi tempat ini boleh di lewati kalau tidak ada waktu.
Hari sudah beranjak malam dan hujan masih tidak berhenti ketika kami meninggalkan pasar Gukje dan kembali ke hotel.
Jam sepuluh malam kami semua kumpul dan ngobrol di kamar family suite yang ditempati Ong, Tini, Yen dan Net. Jam setengah sebelas Rina dan Erna pamit untuk tidur, tak lama kemudian Yen bilang akan ke kamar Rina untuk ngobrol. Karena ngobrolnya sangat lama, jam 11.45 Net bilang ke Ong dan Tini kalau Net akan menyusul Yen ke kamar Rina. Kami satu persatu meninggalkan kamar, karena ingin memberi pesta ulang tahun kejutan ke Tini. Yen berlari ke toko 7-11 di seberang hotel untuk membeli korek api. Tapi komunikasi benar-benar susah.  Supaya tau apa yang Yen ingin beli. Yen sampai nyanyi-nyanyi lagu Happy B’day lalu memperagakan cara orang meniup lilin. Akhirnya penjualnya mengerti apa yang hendak di beli Yen. Lilinnya uda Net persiapkan  dari Jakarta. Kue ultahnya sudah dibeli waktu kita ngopi di tepi pantai siang tadi.

Happy Birthday
Teng, teng, teng...Tepat jam 12,  kami ber empat langsung penjet bel kamar sambil memegang kue tarnya. Dan Tini yang membuka pintu.  “ HAPPY BIRTHDAY”  jerit kami serempak.  Dan acara makan kue dan hahahihi pun berlanjut sampai dini hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar