Rabu, 10 Desember 2014

Prolog Mommy Days Out 2 Korea - ( Musim Gugur tak terlupakan di Korea tahun 2012 )


Sampul Buku Mommy Days Out 2 Korea

Tadi sore ketika sedang beres beres buku, saya menemukan kembali buku kenangan ini. Buku yang saya tulis sebagai kenang- kenangan tak terlupakan untuk teman seperjalanan saya para  mommy saat ke Korea dua tahun yang lalu.  Tertawa sendiri  saat membaca kembali perjalanan kami ke Korea dulu. Dan supaya semua juga bisa tertawa saya akan posting kembali tulisan perjalanan kami ke Korea dulu, agar seri Mommy Days out ini bisa lengkap dan dengan harapan ada lagi  cerita-cerita Mommy Days out untuk selanjutnya. Enjoy....


Mommy Days Out 2 Korea
Perjalanan ke Korea sudah  kami rencanakan dari dua tahun yang lalu. Mulanya ini adalah perjalanan memperingati 30 tahun persahabatan LIONS ( Lina, Ong, Net dan Succy ) tetapi  karena satu dan dua hal lainnya  hanya Net dan Ong yang berangkat. Supaya tidak bengong berdua saat di Korea, akhirnya kami mengajak teman yang lain. Netty mengajak Tini dan Ong mengajak  Yen,  lalu  Yen mengajak dua temannya lagi yaitu  Rina dan Erna. Dan akhirnya mommies yang berangkat ke Korea dari tanggal 2 Nopember sampai 11 Nopember 2012 adalah Dewi Ong, Netty, Suryayen, Tini, Erna dan Rina.
Mulanya timbul keraguan , bisa berhasilkah perjalanan ini? Hanya Net dan Ong yang sudah mengenal luar dalam karena sudah sahabatan dari SD. Net khawatir dengan teman-teman Ong. Ong khawatir dengan Tini. Apakah  mereka bisa terbiasa dengan candaan Net dan Ong yang  gila-gilaan? Apalagi kami di beritahu beberapa teman bahwa biasanya kalau pergi ramai-ramai dengan teman yang tidak saling mengenal pasti akan timbul pertengkaran atau bahkan bisa pecah kongsi di tengah jalan. Dan setelah memikirkan beberapa hal untuk kebaikan bersama juga untuk mencegah agar tidak terjadi pertengkaran ataupun hal-hal yang tidak diinginkan. Net dan Ong membuat peraturan yang harus disepakati bersama seperti ini :
Teman-teman,  kita pergi ke Korea karena pertemanan jadi pulang juga harus jadi teman, kalo bisa bahkan jadi saudara.
Sepuluh hari, 6 kepala, 6 ide pasti bisa timbul hal-hal yang bertentangan satu sama lain. Untuk itu berikut hal-hal yang harus kita sepakati :
1.       Saling toleransi
2.       Penentuan tempat yang akan kita kunjungi akan dibicarakan sama-sama dan keputusan adalah dengan suara terbanyak. Bila apa yang sudah diputuskan ternyata tidak sesuai dengan harapan. Mohon tidak saling menyalahkan  karena semua juga tidak  tahu. Enjoy saja dan jadikan pengalaman.
3.       Setiap malam sehabis jalan –jalan , kita akan kumpul dan menghitung semua pengeluaran yang telah dikeluarkan oleh mommy ( teman yang bersedia menalangi pengeluaran transport, makan dan pengeluaran bersama lainnya) lalu kita bagi 6 dan bayar langsung ke mommy . Hitungan perhari lebih gampang.
4.       Kalau misalnya ada timbul perbedaan penentuan tempat. Mis 3 orang mau ke A dan lainnnya mau ke B, Kita bisa pisah dan ke lokasi pilihan masing-masing untuk kemudian ketemu di hotel .
5.       Harus disiplin waktu, kalau janji ketemu jam 7 pagi di lobby, semua harus tepat waktu jam 7 sudah turun di lobby.
Silahkan dibaca dan disepakati , kalo ada yang mau ditambahkan silahkan. Lebih baik ngomong pahit di depan, daripada timbul masalah di belakang.
( Saran penulis :Bagi yang ingin berpergian bareng tanpa tour sebaiknya di buat  peraturan untuk disepakati)
Perincian Biaya Tiket dan hotel Perorang 
1.       Tiket Air- Asia KL- Seoul - KL         Rp.  3.651.670
2.       Bagasi dan makan KL-Seoul-KL     Rp.     632.675
3.       Biaya Hotel 10 hari                          Rp.  2.805.433
4.       Tiket Jkt-KL-Jkt                                Rp.   1.300.000
Total                                                   Rp.  8.389.778

Dan petualangan kami pun dimulai……………….




Hari 1 ( 2 Nop 2012) :  KL – Seoul – Jeju
Pagi jam 6,  supir taksi sudah menjemput kami di rumah sahabat kami di KL. Mata masih ngantuk karena kemarin bernostalgia dan ngobrol sampai jam 3 dini hari. Di airport kami tiba bersamaan. Saling mengenalkan diri lalu check in bagasi, tak lama kemudian sudah ada panggilan untuk boarding. Net, Tini dan Ong duduk di hot seat no 7 jadi kaki bisa dijulurkan. Tini memandang iri kepada mereka yang duduk di Flatbed dan menanyakan mengapa kita tidak pesan flatbed? Waktu Ong pesan tiket , Ong tidak  tau kalau untuk penerbangan Air Asia X ternyata tersedia kursi flatbed . Jadi kami berjanji untuk acara jalan-jalan di kemudian hari, kami akan memesan premium seat untuk enjoy flatbednya. Itu baru  “ mommy trips with style” kata Tini.
Enam setengah jam perjalanan Kuala Lumpur- Seoul  benar-benar membuat kami pegal apalagi untuk Ong dan Tini yang tak bisa tidur. Kalau Net, langsung molor sebelum pesawat take off. Karena mereka berdua ribut banget,  Net terbangun setelah jam menunjukkan angka 1 berarti baru 3 jam perjalanan dan masih ada tiga setengah jam lagi ( Ampunnnnn ) pantat rasanya udah panas. Akhirnya timbul ke isengan kami. Ong dan Net pura-pura tidur dan bergaya lalu difoto Tini. ( Hihihi ) Gaya Net persis si  Psy ( Gangnam Style) Tiba-tiba terdengar pengumuman dari awak kapal Air Asia “Di cari 10 orang yang bersedia ikut games dan akan diberi hadiah”. Net dan Ong langsung  tunjuk tangan  ( modal nekat aja, mumpung tak ada yang kenal, tapi sejujurnya karena dijanjikan ada hadiahnya. hahahaha). Ong juga menarik Tini untuk maju dan Tini pun ikutan maju  dengan gayanya yang  malu-malu . Ternyata gamesnya adalah kami disuruh menari gangnam style. Musik mengalun dan kami bertiga dengan gilanya menari tarian menunggang kuda tersebut. Semua penonton bertepuk tangan melihat kegilaan kami ber 10.  Ada yang dari Korea, Filipina, Malaisia dan of course kami bertiga dari Indonesia. Seru banget tariannya dan lumayan membuat rasa pegal-pegal dan  bosan sedikit menghilang. Kami mendapat hadiah tutup mata dan bantal Air Asia.             ( Thanks untuk Air Crew  Air Asia yang punya ide luar biasa ……)
Jam 16.30 Pesawat mendarat di bandara Incheon di Seoul.  “Korea… We are here” jeritku dalam hati. Kami bergegas menuju imigrasi dan baggage claim untuk segera menuju Bandara Gimpo. Pembagian tugas di mulai. Ong, Yen, dkk menunggu bagasi. Net dan Chen lari ke depan menuju tourist information untuk bertanya cara tercepat  menuju ke bandara Gimpo dan penjelasannya sebagai berikut:
1.       Cara tercepat dari Bandara Incheon ke bandara Gimpo adalah dengan AREX Train atau Airport  Railway Express Train.
2.       Dari arrival terminal turun dengan Lift menuju B 3 lalu jalan mengikuti petunjuk ke arah Arex Train.
3.       Beli Tiket di Ticketing Machine caranya adalah :
a.       Tekan English
b.      Tekan Tujuan : Gimpo
c.       Tekan Jumlah orang ( Maksimal 5 orang sekali pembelian ) jadi kalau ber 6 harus 2 kali menekan.
d.      Masukin jumlah uang yang harus dibayar lalu tiket akan keluar beserta kembalian uangnya.
Biayanya  KRW 3.300/orang . dengan waktu tempuh 33 menit dari Incheon ke Gimpo

Sampai di Gimpo Airport , Saya dan Ong segera mencari tiket ke Jeju ( Kami memang sengaja belum membeli tiket penerbangan ke Jeju karena takut pesawat delay dan kami tidak bisa prediksi  jam berapa bisa sampai Gimpo, dan keputusan itu  ternyata salah.)  Semua penerbangan ke Jeju yang ada di Gimpo Airport dari Asiana, Korean Air, Jeju Air  telah penuh. Tini lalu teringat, ini hari  Jumat semua orang jalan-jalan ke Jeju makanya dari puluhan penerbangan ke Jeju tidak ada satu pun seat yang tersedia. “ OH MY GOD!” Hatiku sudah berdebar kencang. Bakalan amburadul semua rute kami. Hotel di Jeju juga jadi batal, sewa mobil di Jeju untuk day tour kami  keesokan harinya juga pasti batal. Aku sudah hampir menangis.  Lalu bersama Tini dan ong, aku lari ke sana ke mari untuk cari tiket pesawat untuk ber 6.  Kami mencoba minta penerbangan besok pagi . yang ada seat hanya  yang  jam 11.00. Itu pun tak bisa semua berangkat. Yang ada seat untuk semua hanya di penerbangan jam 3 sore. Benar-benar kacau. Akhirnya Net menuju ke counter Jin Air. Petugasnya seorang wanita yang sangat baik. Melihat muka net yang kalang kabut. Dia mengatakan    “ Try to T ways, may be they had a seat” . Net pun segera lari ke T Ways Airline yang counternya terletak paling pojok. Sejuta harapan ada di hati Net.  Tapi petugasnya ternyata berkata Sorry , We don’t have available seats for  today, If you want, you can put your name on waiting list.”
“Ong langsung bilang. Net lu taruh nama lu aja, kita liat bisa naik berapa orang. Nanti lu yang berangkat dulu ke Jeju karena lu ada janji dengan Wendy, tour manager Gachi tour yang mengurusi mobil kita selama di Jeju”

Saya hanya bisa mengangguk. Pikiran saat itu benar-benar buntu dan kalut.  Kata petugas T-ways kami harus kembali jam 6.30 untuk mengetahui apakah ada tempat untuk kami di pesawat yang berangkat  jam 7.35. Lalu kami bertiga mulai mencari lagi dari satu counter ke counter lain tapi semua petugas tetap menggelengkan kepala. Tini meminta untuk waiting list di Korean Air tapi  petugasnya tidak mau melayani waiting list. Kami hampir putus asa. Yen, Rina dan Erna juga duduk terdiam menunggui koper kami. Semua pikiran kami kacau.  Awal yang sangat buruk untuk perjalanan kami. Ong dan Tini masih sibuk berlarian ke counter-counter lain. Jam 6.25  Net menuju counter pesawat T-ways dan berdiri di samping counter dengan muka memelas dan  mulut komat kamit berdoa. Tepat jam 6.30 petugas itu memanggil saya. “ Mam, we have four seats available. Write your name and passport no here”
Net sampai gemetaran dan tak ingat nama sendiri, Ong tiba-tiba datang dan menjerit

Tini juga dapat 2 tempat di Jin Air. Ayo lu dan Chen yang pake Jin Air , kami berempat di T-ways”
Ong lalu menyerahkan paspor ku dan dompet merah. Net lalu berlari ke counter Jin Air. Ternyata yang net bawa paspor Erna. Lalu Net lari balik ke T-ways untuk menukar paspor. Ketika harus membayar, Net buka dompet yang Net pegang, ternyata itu dompet Ong. Aduh kacau banget,terpaksa lari lagi ke counter T-ways untuk menyerahkan dompet Ong. Tapi hati udah mulai plong, Tuhan baik banget sama kami akhirnya kami ber 6 bisa berangkat ke Jeju dalam waktu yang hampir bersamaan.  Ong dkk berangkat dengan T-ways jam 7.35 dan Net bersama Tini berangkat  dengan Jin Air Jam 7.45 hanya beda 10 menit.  Meskipun tiket kami hampir mencapai Rp. 900.000 kami senang bisa berangkat semua ke Jeju tanpa ada yang harus tinggal di Seoul dan mengacaukan acara tur kami.

Tips : Harus pesan tiket ke Jeju sebelum berangkat, ambil keberangkatan lebih  3 jam dari jadwal kedatangan di Incheon

Jam 9 malam  kami sampai di Jeju dan segera menuju  taxi stand untuk menuju hotel. Kami memakai 2 buah taxi.  Biaya taxi dari Gimpo ke Jeju December Hotel KRW 3.100. Setelah check in , kami di rekomen untuk makan Black Pig BBQ di resto  depan hotel. Tini memesan Jinro ( Bir Khas Korea) dan kami pun toast untuk merayakan perjalanan kami yang lumayan menegangkan hari ini.



Bergaya di AREX ( Kereta Airport)
 
Perincian Biaya Transport :
AREX Train @ KRW 3.300,
Tiket pesawat Gimpo-Jeju @ Rp. 900.000,-
Taxi Jeju to hotel ber 3  KRW 3000 @  KRW 1000
Total biaya  Rp. 938.700

Tidak ada komentar:

Posting Komentar