Senin, 21 Juli 2014

Do and Don't di Turkey menurut Netty dan Thank you Page





Turkey Menurut Netty

Turki adalah suatu negara yang harus dikunjungi menurut Netty , karena :

    1. Pemandangannya luar biasa bagus seperti Cappadocia dan Cotton Castle, yang  memiliki panorama luar biasa yang benar-benar bisa membuat kita  terpana. Istanbul juga bagus, perpaduan kuno dan modern.

   2.Cowok-cowoknya ramah dan tentu saja Ganteng. Wajah  mereka perpaduan Bule dan Arab. Mereka juga sangat ramah selalu mau membantu meskipun kadang mereka tidak mengerti bahasa Inggris. Pernah di Emirgan Park, seorang Bapak yang tidak mengerti bahasa inggris menelepon temannya yang mengerti Bahasa Inggris ketika kami menanyakan arah keluar. Benar-benar baik hati ya?
Jadi sebelum terlalu tua dan masih kuat jalan , disarankan agar meluangkan waktu mengunjungi Turki.

Do and Don’t di Turkey

     1.  Do : Ajak teman perjalanan yang asyik ( Ini berlaku umum dengan tujuan ke mana saja. Kalau ajak teman yang bete in pasti jalan-jalannya kurang asyik). 

Don’t : Ajak teman yang jaim, tidak bica bercanda dan sok  suci ( Kalau ajak teman seperti ini, bakalan sayang banget perjalanannya. Kapan lagi kita bisa segarin mata melihat cowok-cowok yang supir aja ganteng gitu loh )

     2.      Do  : Pergi di musim yang sesuai seperti musim semi atau gugur karena udaranya tidak terlalu panas dan dingin

Don’t : Pergi musim panas di mana mataharinya terik banget, karena jalan-jalan ke Ephesus itu kalau musim panas bisa terpanggang. Kita aja yang musim semi masih sering lari-lari cari tempat yang teduh karena meskipun anginnya dingin, mataharinya kencang banget.
Nah kalau ke Cotton Castle, musim dingin nggak bisa naik dan berjalan turun ke bawah, karena batu-batunya jadi sangat licin dan berbahaya. Jadi biasanya kalau musim dingin area pemandiannya di tutup.


      3.     Do     : Pergi sama suami karena Turki cukup romantis , bayangin aja kalau naik cruise berdua atau berjalan-jalan di Sulthanahmet area sambil pegangan tangan dan duduk santai memandang pantai, serasa dunia milik berdua yang lain pada ngontrak dah !


     Don’t : Ajak anak-anak di bawah 15 tahun ke Turkey, karena mereka pasti tidak bisa enjoy ( Kecuali anaknya memang  bakatnya mau jadi Antropolog ya) soalnya perjalanannya jauh-jauh dan tidak ada tempat yang sesuai dengan anak-anak. Kasihan anaknya, habisin uang tapi tidak enjoy.

      4.    Do  : Pakai Private tour lokal di sana , karena mereka lebih tahu tempat makan enak dan tempat wisata enak. Soalnya sebelum kami pergi semua pada bilang  kita kalau makanan turki tak enak, ternyata kami di bawa ke tempat-tempat makan enak.

    Don’t : Jalan sendiri karena benar-benar jauh, dan agak repot. Satu tempat wisata dengan tempat lainnya sangat jauh dengan transportasi umum.

======================================================



Thank You

Terima kasih - teman-teman untuk perjalanan 17 hari yang luar biasa ini. Bersama kalian selama 17 hari membuat kita bisa saling mengenal, saling mengerti sifat dan kelakuan masing-masing. Tentu kita semua punya kelebihan dan kekurangan  tapi kelebihan dan kekurangan itu  menjadi modal kita untuk  saling melengkapi sehingga kita semua bisa saling membantu dan menikmati perjalanan ini . Saya percaya kalau bukan dengan kalian, perjalanan ini pasti tak akan berkesan.
Mohon maaf ,  kalau saya galak  dan suka cemberut kalau ada yang tidak disiplin waktu.  ( Maklum, kebiasaan jadi guru terbawa-bawa ) Terima kasih untuk pengertian nya  teman-teman ku tersayang. Kalian benar-benar adalah teman seperjalanan yang paling asyik. Asyik diajak gila-gilaan, asyik di ajak bercanda , asyik di ajak wisata kuliner ,  pokoknya asyik dalam segala hal. 


Love you all  !
Netty Gan

Kamus Bahasa Turki
1.   Hello   : Merhaba
2.   How are you : Nasilsin?
3.   Good Morning : Gunaydin
4.   Good Evening : Iyi Aksamlar
5.   What’s your name : Adin Ne ?
6.   How Much   : Ne Kadar ?
7.   Thank you    : Tesekkur Ederim










Minggu, 20 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 17 Istanbul- Doha- Jakarta



Day 17 – 12 Mei 2014  Istanbul – Doha

Hari ini hari terakhir kami di Turki, kami akan dijemput jam 3 sore untuk di antar  ke bandara. Masih ada setengah hari untuk berjalan-jalan sekitar hotel. Kami kembali mengunjungi grand Bazaar dan makan siang di  Burger King. Tanpa janji kami semua berkumpul di Burger king minus Ivy yang memutuskan jalan sendiri.

Jam 1 kami semua berkumpul kembali ke hotel dan bersiap-siap untuk check out. Tepat jam 3 kami dijemput . Perjalanan Ke Bandara tidak semacet saat kami datang. Hanya sekitar 40 menit kami sudah sampai di Bandara
Jam 5. 30 kami selesai Check in dan sempat shopping di duty free bandara. Kata Chen Erna barangnya lebih murah dibandingkan Singapore.

Jam 7 tepat kami naik ke pesawat yang segera akan terbang menuju Doha.
Senang sekali perjalanan kami  ini berlangsung lancar, pulang dan pergi kami tetap dalam formasi lengkap. Tidak ada kendala berarti dan semua kendala bisa kami hadapi bersama. Lebih banyak senangnya dan tidak ada sedikitpun sedihnya. Memang teman seperjalanan sangat penting. Kalau mendapatkan teman yang asyik, pasti akan asyik buat semua.
Pesawat terbang dan sayapun seperti biasa memejamkan mata dan tidur. Sampai jumpa di Mommy Days Out berikutnya.

Jumat, 18 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 16 Istanbul Free Day





Day 16- 11 Mei 2014  Istanbul free day

Highlights – Hagia Sophia , Galata Bridge- Taksim square

Hari ini adalah hari bebas kami untuk menjelajahi Istanbul. Perjalanan pertama kami akan kami mulai dari Hagia Sophia. Kami naik tram dari hotel menuju Sulthanahmet Station lalu berjalan kaki menuju Hagia Sophia. Berhenti sebentar ketika melewati taman yang indah untuk berfoto dan langsung menuju antrian yang sangat panjang untuk membeli tiket masuk Hagia Sophia. Ini akibatnya kalau sudah tidak ada guide, tidak ada fast track lagi. Kami semua teringat Darling saat mengantri. Tiket masuk Hagia Sophia 30 TL . Sepertinya  semua tiket masuk di area Sulthanahmet seharga itu, yang lain saya tidak tahu tepatnya karena darling yang membeli.

Hagia sophia dulunya adalah gereja yang kemudian diambil alih oleh Sultan untuk dijadikan mesjid dan sholat jumat pertama di Hagia sophia terjadi di Jumat pertama di bulan Juni tahun 1453. Setelah puas berfoto di Hagia Sophia kami naik tram kembali menuju galata Bridge untuk makan siang. Seorang laki-laki ganteng dan baik hati menunjukan arah kepada kami.
Karena tidak punya tujuan sehabis makan, Yin dan Chen Tini naik taxi ke Mall untuk mencari sepatu. Kami yang tidak ikut ke mall berjalan-jalan tanpa tujuan. Di suatu sudut jalan, Ong melihat begitu banyak orang yang turun dari jalan tersebut sambil menenteng tas belanjaan. Pasti di sana ada pusat perbelanjaan. Kami pun jalan menuju arah itu. Jalannya naik mendaki , banyak toko-toko  yang menjual souvenir dan di satu toko saya bertanya, ke mana jalan ini akan berakhir,  katanya ke Taksim . Kami pun memutuskan untuk tetap berjalan dan sekitar 30 menit kami sampai di Taksim Square. 

Taksim Square ini adalah jalan yang seperti Orchard road Singapur, penuh aneka toko yang menjual barang-barang, cafe – cafe dan pertunjukan musik  juga tersedia. Zara, Mango adalah sebahagian brand yang ada di sana. Ada satu lorong yang cukup menarik perhatian saya. Lorong itu didepan toko Mango. Lorong itu berisi toko-toko yang menjual baju-baju Outlet , harganya murah meriah. Saya berhasil membeli baju terusan Zara dengan harga hanya 10 Lira, membeli kemeja untuk suami harganya hanya 7 lira. Murah kan. Kalau dipindah ke toko depan harganya jadi beratus kali lipat. Ini enaknya ke toko Outlet bisa dapat brand terkenal dengan harga murah asal kita jeli memilih.

Jam 7  saya, yen dan Erna Chen pulang dulu ke hotel. Kami beli ayam panggang dan nasi di restaurant dekat hotel dan menikmati malam terakhir kami di Istanbul sambil makan di kamar.

Mommy Days Out 2 Turkey Day 14 & 15 ( Kussadasi Free day and Izmir - Istanbul )




Day 14 -  9 Mei 2014 – Kussadasi Free day

Hari ini kami free day. Kami sudah berencana untuk shopping dan jalan-jalan di sekitar hotel kami yang memang penuh dengan tempat shopping, cafe , dan pemandangan bagus. Kami jalan masing-masing. Saya, Yen, Chen Erna, dan Rina jalan berempat. Ong dan Ivy jalan berdua dan Yin dan Chen tini berdua. Kami menikmati hari dengan  Shopping, makan, minum kopi , liat sunset pokoknya benar-benar berlakon seperti turis Eropah yang tidak diburu-buru waktu dan santai menikmati hidup.

Meskipun jalan berpisah-pisah ternyata pas tengah hari kami semua bisa berkumpul di toko LC-Waikiki yang merupakan brand lokal Turki. Kalau sudah kumpul pasti heboh. “ Lu beli apa? Apa yang murah? “ kami saling bertanya.

Jam 8 malam kami kumpul kembali di hotel untuk makan malam yang memang telah tersedia untuk kami. Kongkow lagi sambil makan sampai jam 9 malam. Ketika lampu restorannya di matikan baru kami beranjak untuk kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat karena besok pagi jam 6.30 kami akan dijemput untuk terbang ke Istanbul. 

=================================================================


Day 15 – 10 Mei 2014 – Izmir – Istanbul by Plane

Highlight : - Grand Bazzar

Jam 6.30 supir kami datang untuk mengantar kami ke Izmir Airport untuk terbang ke Istanbul. Penerbangan kami ke Istanbul jam 8.50. Mr.Kaplan telah menyerahkan tiket kami sebelumnya, kami akan terbang ke Istanbul dengan Turkish Airlines. Saat di mobil , Ong baru melihat tiketnya dan ternyata asisten Mr. Kaplan salah menulis nama kami. Nama kami dicampur aduk. Yang benar hanya Netty Gan dan Ivy Rina. Dewi jadi Arifin Dewi. Erna jadi Suryayen Erna.  Pokoknya nama kita dicampur aduk. Aduh, kita pun saat ambil tiket nggak liat, baru keliatan sekarang ketika kita sudah mau sampai airport. Benar-benar deh. Kita uda firasat kalau ini bakalan jadi masalah. Dan benar Pihak Turkish Airlinnes saat kita check in tidak memperbolehkan kami  naik pesawat karena nama kami  tidak sesuai paspor.

Kami pun menelepon Mr. Kaplan dari kantor penjualan Tiket Turkish Airlines. Mr. Kaplan sempat bersitegang dengan pegawai Turkish Arlines. Pihak  Turkish Airlines tetap tidak memperbolehkan kita naik pesawat meskipun kami sudah menjelaskan bahwa semua itu adalah nama kami yang oleh pegawainya Mr Kaplan salah dimasukan surname nya, karena kami kan sebahagian memang tidak pakai surname di paspor, jadi ini pegawainya Kepo, yg nggak ada surname dikasih surname temannya. Akhirnya Mr. Kaplan berbicara dengan saya dan mengatakan kalau dia akan memperbaiki hal tersebut, kami akan diterbangkan ke Istanbul dengan penerbangan lain. Saat itu jam 8.30 pagi, kami sudah sangat lapar. Lalu Ayin pun mengatakan masih ada Pop Mie di tasnya. Lalu kami pun dengan santai masak air panas dengan alat pemasak air Ayin di airport , Ong malah sempat minum kopi kapal apinya dan kami pun makan popmie  di airport Izmir yang megah seperti piknik ala turis-turis kampuangan. 

Tiba-tiba jam 9 Mr. Kaplan menelepon kami dan mengabarkan kalau dia sudah mendapatkan tiket untuk kami di Pegasus Airlines dengan penerbangan jam 10. Kami pun lari terbirit-birit mencari counter Pegasus Airlines untuk kemudian Check in. Kami adalah peserta terahkir yang masuk ke pesawat dan pesawat langsung Take off. Saya duduk dan berkata dalam hati, mengapa selalu ada kehebohan di bandara domestik setiap kami melakukan trip. Di Korea dulu, heboh tak ada tiket. Sekarang di sini, uda pakai tour juga bisa heboh tak diterima di pesawat gara-gara salah nama.


Kami sampai di Istanbul jam 11. Tidak ada orang yang memegang nama saya ketika kami keluar dari arrival gate. Aduh... gimana nih? Kami sibuk mencari-cari dan tiba-tiba Yen melihat seorang cowok yang memegang kertas nama tapi bukan nama saya. Tiba-tiba angin bertiup kencang dan Yen membaca kertas dibalik nama tersebut ada Gan nya. Yen langsung memanggilnya dan menanyakan apakah dia menjemput Netty Gan. Iya katanya. Tapi karena waktunya berubah jadinya nama saya jadinya uda di  belakang. Rupanya dia adalah penjemput kami, dan dia memang petugas penjemputan di Bandara tidak hanya untuk kami tetapi untuk turis-turis lain yang membutuhkan penjemputan.

Hari ini jalan di Istanbul sangat macet. Dibutuhkan waktu 2 jam perjalanan dari Airport ke Hotel Aspen . Kami sampai di hotel jam 2 an. Segera beres-beres dan langsung jalan menuju Grand Bazaar  sekalian mau makan. Kami ke Grand Bazaar naik tram.
Saya sudah bertanya ke petugas hotel bagaimana cara naik tramnya. Kami menuju Aksaray Station dan harus turun di Grand Bazaar. 

Sangat mudah naik Tram di Istanbul, kita hanya perlu membeli token nya di Jetmatic. Jauh dekat harganya 3 lira. Kebetulan hotel kami letaknya sangat strategis, jalan kaki ke grand bazaar juga bisa. Tapi kami memilih naik Tram supaya cepat karena kami sudah lapar.

Kami makan ikan di restoran di depan Grand Bazaar dan selesai makan kami pun jalan masuk ke grand bazaar untuk memulai acara shopping . Grand Bazaar benar-benar besar. Kami berjanji untuk kumpul kembali di Gate 7 setelah grand bazaar tutup. Grand Bazzar menjual keramik, emas, souvenir , kaos , tas , sepatu dan lain-lain. Tapi barangnya dari satu toko ke toko lain sebenarnya sama saja. Kami jalan di Grand Bazaar sampai tutup dan kembali ke hotel untuk istirahat.

Kamis, 17 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 13 - Kussadasi - Ephesus Tour



Day 13 :  8 Mei - Kussadasi – Ephesus Tour

Highlights – Ephesus Ancient City , House of Virgin Mary and Basilica of St.John

Hari ini kami akan mengunjungi Ephesus Ancient city yang merupakan reruntuhan kota tua yang paling besar yang pernah ditemukan dalam sejarah manusia.  Ada reruntuhan  rumah-rumah orang kaya, ada tempat rapat para anggota dewan, ada wc, penjara dll. Pokoknya besar sekali dan lengkap. Kita jadinya bisa membayangkan bagaimana kehidupan mereka di jaman dulu. Yang paling bagus adalah gedung perpustakannya. Bagus sekali karena gerbangnya  masih utuh dan kokoh berdiri dengan pilar-pilar kokoh berukir khas romawi. Untuk orang-orang yang suka dengan gedung-gedung tua dan sejarah, 3 hari tidak cukup untuk menikmati satu-persatu reruntuhan gedungnya berikut dengan ukiran-ukirannya yang sangat berseni.

Dari Ephesus kami menuju rumah Bunda Maria pada saat –saat terakhir hidupnya. Di sini tersedia dinding tempat pengunjung bisa menulis permohonannya  dan diikat  dengan pita, katanya sih bisa terkabul .  Saya tidak menulis banyak permintaan, Pertama,  saya menulis  semoga semua mahluk berbahagia. Sepertinya itu adalah permintaan yang sudah mewakili semua permohonan saya. Di bagian kedua saya menulis permohonan untuk keluarga inti saya. Hanya itu lalu saya ikat di dindingnya dan saya pilih pita warna merah. Semoga tercapai!

Dari rumah Bunda Maria kami mengunjungi Pabrik Kulit, Chen Tini dan Ivy membeli jaket kulit. Lalu kami mengunjungi Pabrik Keramik, disini Ayin yang membeli dua buah keramik yang sangat indah. Jadi bila darling membawa kami ke toko-toko untuk melihat-lihat pasti ada yang membeli untuk menyelamatkan muka kami ( Hahahaha )

Setelah pulang dari toko keramik, kami mengajak Sertac dan supir untuk  minum kopi. Minum kopi bersama ini adalah farewell party kami dengan Sertac karena hari ini adalah hari  terakhir Darling menemani kami, karena besok kami satu hari free day lalu esoknya kami akan terbang ke Istanbul dan free day kembali sebelum pulang ke Indonesia. Jadi kami tidak memerlukan guide lagi.

Kami sangat sedih ketika dia mengucapkan selamat tinggal. Satu persatu kami memeluknya mengucapkan terima kasih dan semua terharu ketika Chen Tini yang memang berhati lembut meneteskan air mata, disusul Ong yang juga berkaca-kaca. Nampaknya Darling juga sedih, dia tidak berkata-kata dan langsung membalikan badan meninggalkan kami semua.

Good bye our sweetheart guide. You are really the best guide we ever had. You  did your work with all your heart.Take good care of us and make our trip unforgettable . 

Selasa, 15 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 12 Pamukkale-Kussadasi




Day 12 -  7 Mei - Pamukkale -Kussadasi

Higlights – Cotton Castle

Hari ini kita semua on time,duduk manis di lobby. Semua pasti uda rindu sama darling.  Tepat jam 9 seorang cowok ganteng berjaket dan berkacamata hitam berjalan gagah masuk ke Lobby hotel. Kami semua berdiri menyambutnya. Darling, semua menjerit serempak. Kami segera naik ke mobil. Hari ini tujuan kami adalah ke Cotton Castle yang sangat fenomenal itu. Sebelum menuju ke Cotton Castle kami singgah di kantor T4T dan menyelesaikan administrasi hotel kami di Fetthiye. Ong dan Mr.Kaplan ngomongin tentang biaya additional untuk hotel kami. Si Mr. Kaplan pikir mau ngibulin kita, kasih harga hotel lebih mahal 2 kali dari price listnya. Untung ada Ong yang kepo tanya ke manager hotel nya, jadi kami jadi tahu harga. Emang kami bego mau aja disuruh bayar mahal.

Dari kantor Mr.Kaplan kami menuju Cotton Castle. Kata Darling ini adalah tempat berhenti sementara hanya untuk kita berfoto. Tempat foto ini sangat bagus. Ada taman indah dengan bebek-bebek yang berenang . Bunga ros mekar di sekelilingnya dan pemandangan gunung putih seperti tertutup salju di kejauhan. Tak sabar rasanya untuk menjelajah Cotton Castle

Setelah puas berfoto kami naik kembali ke bus dan menuju pintu masuk di bagian atas. Kami melihat batu-batu reruntuhan kota tua. Berhenti sejenak untuk berfoto lalu Darling menanyakan, kita mau jalan kaki sambil menikmati reruntuhan kota tua peninggalan Romawi dengan waktu tempuh sekitar 45 menit untuk sampai ke Cotton Castle atau naik shuttle bis yang hanya 7 menit. Dan  pilihan kami tentu saja  naik shuttle bus. Mana ada yang mau jalan. Ampunnnn deh.  Kami langsung  tanpa komando segera naik ke bisnya. Sampai di depan  gerbang taman kami turun. 

Darling mengajak kami memasuki area kolam renang. Konon ini adalah tempat mandi Cleopatra. Banyak bule-bule yang berendam di sini. Kami sih tidak mau berendam. Kami mencoba air dari kolamnya, yang konon  bisa membuat awet muda. Rasa airnya agak aneh, ada asinnya dan seperti bersoda. 

Dari kolam Cleopatra kami berjalan ke area Cotton Castle. Di sini harus melepaskan sepatu, karena sangat licin. Kami pun berjalan . Darling akan menunggu kami di pintu keluar bagian bawah. Kalau mengunjungi Cotton castle jangan masuk dari pintu bawah dan berjalan naik ke atas, karena berjalan mendaki pasti lebih capek daripada berjalan turun. Kami berjalan cukup jauh sampai menemukan kolam yang agak sunyi. Lalu di sini kamipun beraksi, buka baju dan berbikini ria dan berfoto ala model Victoria secret ( Sorry Foto Bikininya hanya untuk konsumsi sendiri )
Selesai berfoto, kami hati-hati berjalan menuju pintu keluar yang di bawah. Banyak turis yang baru naik dari bawah , saya ingin sekali mengatakan kepada mereka, “aduh seharusnya naik dari pintu atas biar tidak capek” Kami cukup lama menikmati keindahan Cotton Castle, Darling tidak memberi kami batas waktu, enjoy your time katanya. Itu  enaknya ikut tur private, kami tidak diburu-buru waktu.
Kami sampai di meeting point sekitar jam 12 segera berangkat makan  di sebuah restoran besar.  Selesai makan kami akan segera berangkat ke Kussadasi sebuah kota pelabuhan lain untuk enjoy sea and sun.

Jam 2 tepat kamipun mulai perjalanan kami ke Kussadasi. Hampir 4 jam Pamukkale ke Kussadasi. Sepanjang perjalanan kami melihat pemandangan yang bagus. Di sepanjang jalan kami melihat pohon –pohon sunkist yang tumbuh subur di trotoar jalannya. Kami berhenti untuk minum jus. Jus sunkist, strawberry dan promoganete adalah jus segar yang bisa kita nikmati selama perjalanan di Turki. Hampir setiap hari kami  mengkonsumsi jus ini supaya stamina tubuh kami terjaga.

Jam 6 kami tiba di Kussadasi. Kota pelabuhan yang bagus sekali. Hotel kami terletak di pinggir laut,  darling akan kembali jam 10 untuk membawa kami merayakan ulang tahun Ivy. Kami pun santai dan berjalan-jalan di sekitar hotel. Hotel kami sangat strategis dekat dengan restaurant dan toko-toko yang menjual aneka barang. Kussadasi adalah kota pelabuhan yang banyak disinggahi oleh kapal-kapal pesiar besar dari Eropah. Jadi kotanya sangat modern dan bersih.

Jam 10 Darling datang kembali bersama temannya, seorang cowok Turki yang juga sangat ganteng. Kami berjalan ke arah cafe di pinggir pantai dekat dengan hotel kami, Di sana kami  minum bir dan kongkow. Jam 11 saya sudah agak mabuk, saya tidak tahan minum terlalu banyak. Rasanya mau muntah. Ternyata bukan saya aja yang teler. Yen, Chen erna, Yin , Rina  juga tidak sanggup lagi. Akhirnya kami pamit pulang duluan meninggalan Ong, Ivy, Chen tini untuk tetap duduk di sana dan menghabiskan  bir-bir kami bersama Sartec dan temannya.
Sampai di kamar, saya langsung tidur dan tidur nya benar-benar nyenyak. Entah karena capek atau karena mabuk . Tapi ini benar-benar tidur ternyenyak saya. Tanpa bolak-balik lagi, kena bantal langsung tidur.







Jumat, 11 Juli 2014

Mommy Days Out to Turkey Day 11 - Fetthiye - Pamukkale




Day 11 – 6 Mei 2014 – Fetthiye – Pamukkale

Hari ini hari terakhir kami menikmati kota Fetthiye. Jam 5 sore nanti, kami akan di jemput mobil untuk berangkat ke Pammukale. Karena masih ada waktu ½ hari. Kami berencana pergi ke pantai Oludeniz yang dari infonya adalah the most stunning beach for European. Selesai Sarapan kami berangkat . Ayin tidak ikut karena suaranya mulai serak, jadi dia memilih beristirahat di kamar agar staminanya kembali OK.

Kali ini kami berangkat memakai dolmus. Perjalanan dari Fetthiye ke Oludeniz beach sekitar 30 menit dengan biaya 5 lira per orang. Jam 11 kami sampai di pantai Oludeniz. Pantainya sangat bagus, pemandangannya indah, airnya biru dan jernih. Banyak bule-bule berjemur dengan bikini nya. Tak mau kalah, saya dan Ong pun segera membuka baju kami dan memakai bikini, bukan untuk berjemur sih. Karena panas banget mataharinya, meskipun dengan angin yang lumayan dingin. Tujuan kami memakai bikini hanya mau berfoto. Dan main air sedikit lah. Dua Acen, Rina dan Ayen tidak mau foto dan memilih sembunyi di restoran karena mataharinya sangat terik.

Kami hanya berfoto dan main air sebentar lalu bergabung bersama mereka di restoran . Di pantai Oludeniz juga bisa bermain parasailing, dan permainan-permainan pantai lainnya. Kami memutuskan untuk kembali ke Oludeniz market, deretan toko-toko kemarin untuk makan chinnese food dan membeli makanan untuk Ayin, jam sudah menunjukan pukul 12.30 ketika kami sampai di restoran Sanghai. Ternyata restorannya tidak buka di siang hari. Tapi kokinya yang orang Tiongkok asli bersedia memasak untuk kami, biasa kan senang juga dia bisa bertemu dengan orang yang bisa berkomunikasi dengan bahasa mandarin.

Jam 2.30  kami kembali sampai di hotel. Ayin sudah check out dan menunggu kami di lobby. Seperti biasa kami kongkow di lobbynya sambil menikmati kapal-kapal yang parkir di depan hotel kami.  Hotel kami terletak di depan pelabuhan. Jam 3 saya dan Chen berjalan ke central Fetthiye yang tidak jauh dari hotel untuk membeli cake ulang tahun untuk Ivy. Besok adalah ulang tahun Ivy jadi kami berniat memberinya kejutan di ulang tahunnya nanti malam tepat jam 12:00

Jam 5  kami dijemput, tapi mobilnya bukan bus mini yang besar dan bisa diisi 16 orang  . Ini mobil mercedes yang sedikit lebih besar dari Alphard, tempat duduknya sih bisa ber 8 karena dibuat hadap-hadapan Cuma bagasinya yang kecil sekali sehingga tidak muat. Sang supir bolak-balik menyusun bagasi kami. Kami pun mulai galau nih, kalau naik mobil ini ke Pammukale bisa berabe. Yang duduk hadap belakang bisa muntah nih. Ong lalu menelepon Mr. Kaplan dan menyatakan keluhan kami. Katanya “ iya saya tahu, mobil ini hanya akan mengantar kalian sampai ke perbatasan jadi hanya sekitar 1 jam perjalanan nanti akan ditukar dengan mobil mercedes bus mini seperti di awal. Kami pun jadi lega mendengarnya. Hanya 1 jam , menderita sedikit tak apalah.

Jam 6 kami sampai di perbatasan seperti yang dijanjikan. Supir bus yang satu lagi telah siap menunggu kami. Nah mobil ini baru muat koper-koper kami dan kami bisa duduk  dengan nyaman.
Perjalanan Fetthiye ke Pamukkale sekitar 4 jam perjalanan. Karena sudah menghabiskan waktu 1 jam tadi dengan mobil kecil. Perjalanan kami ini tinggal 3 jam. Supir kami yang ini, supir baru, lebih tua dari supir baik hati kami di Istanbul . Dia bisa berbahasa inggris sedikit, tapi cara nyetirnya tidak senyaman supir baik hati kami. Dia nyupirnya ngebut banget. Perjalanan 3 jam jadi 2.5 jam dengannya.

Kami sampai di Pammukale jam 8.30. Kami masuk dan check in ke Tripolis hotel. Tripolis hotel adalah hotel resort berbintang 5. Ada kolam renang air panas indoor di sana. Selesai makan malam kami semua turun untuk berenang di kolam indoor nya. Waktu itu jam sudah menunjukan pukul 10.00 malam. Kami berenang dengan santai untuk merenggangkan otot-otot. Sambil berenang kami ngobrol ke sana ke mari . Kami benar-benar menikmati acara berenang malam ini. Lalu kami juga masuk ke area turkish bath untuk berbaring di marmer panasnya. Benar-benar  Rileks

Jam 11 kami kembali ke kamar. Mandi dan bersiap-siap menunggu jam 12 untuk memberi surprise kepada Ivy. Jam 12 tepat kami masuk ke kamar Ivy, Ong memadamkan lampu nya, Ivy yang sedang mengeringkan bikininya dengan hair dryer di kamar mandi terketjut dan keluar dia tersenyum lebar melihat kami datang dengan cake dan lilin sambil menyanyikan happy birthday to you.

Kami menyuruh Ivy make a wish sebelum meniup lilinnya. Tidak ada yang sanggup makan cakenya lagi, karena sudah capek dan kenyang. Kami akan makan cakenya besok pagi saja. Setelah selesai acara tiup lilin, kami semua kembali ke kamar masing-masing untuk tidur. Horee besok Darling akan kembali menemani kami.

Enjoy Turkish Bath



Enjoy Turkish Bath di Oludeniz

Turkish Bath adalah mandi ala Raja-raja Turki. Boleh memakai Bikini bila ingin menikmati Turkish Bath, kalau tidak pakai bikini boleh telanjang dan ditutupi dengan kain kotak-kotak khas Turki.

Ritual Turkish Bath dimulai dari berendam di kolam air dingin dan Sauna. Ayin dan saya tidak berendam karena airnya dingin sekali. Ayin masuk ke ruang sauna dan saya seperti biasa tidak masuk, karena tidak tahan dengan panasnya.
Lalu kami memasuki area Turkish Bath. Kamar untuk Turkish Bath terdiri dari Marmer berbentuk lingkaran di tengah ruangan. Dan Marmer berbentuk panjang seperti bangku di pinggir ruangan. Keran-keran air mengalir dari dindingnya. Kami berdua tidur di atas marmer berbentuk lingkaran. Marmernya rasanya panas , kami santai tertidur di atasnya. Otot-otot tubuh yang pegal terasa ringan.

Tidak berapa lama terapis kami seorang perempuan masuk. Tadi saat reservasi saya dan Yin sudah meminta kalau kami tidak mau dengan terapis laki-laki “ Haram” kata saya. Terapisnya menyuruh saya telungkup di marmer dekat dinding, dia menyalakan air kerannya lalu menyirami saya dengan air dingin lalu air panas, setelah itu dia mengambil sebuah kain putih panjang, bentuknya seperti kain untuk memeras santan . Lalu dia meniup kain itu ke badan saya dan keluar busa yang sangat banyak menutupi badan saya, rupanya itu adalah kain yang berisi biang sabun. Setelah menutupi badan saya dengan sabun, dia menyikat badan saya dari atas ke bawah dengan sedikit pijatan. Ritual yang sama untuk bagian depan, setelah itu dia menyiram saya kembali  dengan air untuk membersihkan sabun . Lalu saya disuruh duduk dan dia melempar punggung saya dengan segayung air dingin. Itulah ritual terakhir Turkish Bath. Rasanya seperti putri yang mandi aja ada dayang-dayangnya. Setelah saya selesai Mandi giliran Ayin yang melakukan ritual yang sama.
Selesai mandi Ayin dan saya masuk ke massage room untuk di massage. Untuk pijatan saya tidak terlalu , karena kurang tenaga. Saya lebih suka bibik pijat saya yang di Bekasi, pijatannya lebih mantap.

Selesai di pijat, muka kami di masker dengan ramuan lumpur Turki. Kata Ayin Turki  terkenal dengan lumpur-lumpurnya. Dan memang benar setelah kami mencuci muka kami, rasanya muka kami jadi halus dan segar. Biaya Turkish Bath include Masker lumpur adalah sebesar 85 Lira. 

Kami menyelesaikan Turkish Bath dan keluar dengan energi baru. Melihat teman-teman masih ada di toko barang-barang antik di depan toko Turkish Bath. Kami kemudian bergabung kembali dengan teman-teman dan melanjutkan acara shopping-shooping kami berencana sehabis makan malam baru akan kembali ke hotel supaya ongkos taxi kami yang mahal tidak   sia-sia.
Kami makan di restoran chinese yang dikenalkan oleh salah satu pemilik toko tempat kami berbelanja. Restorannya sangat bagus. Dekorasinya benar-benar oriental lengkap dengan sofa di depan perapian. Romantis jadinya. Saya dan Yen sempat duduk santai di perapian sambil curhat-curhatan . Tong sampah di kamar mandinya  terbuka dengan sensor. Jadi kita harus berdiri di dekat tong sampahnya baru tong sampahnya akan terbuka.  Turki benar-benar menerapkan safe energy. Semua lampu-lampu baik di hotel atau di kamar mandi menggunakan sensor. Jadi lampu akan menyala apabila kita lewati. Begitu juga tempat tissue di WC. Bila kita mau tissue kita melambai ke arah sensornya dan tissue nya baru akan keluar . Lampu-lampu dengan sensor memang safe energy tapi yang repot kalau kita lagi beol. Jadinya kita tidak bisa beol dengan tenang karena kita kan duduk diam di wc nya, lima menit kemudian lampunya mati, kita kan nggak bisa berdiri karena masih asik beol tapi gelap, jadi  kita harus memanjangkan tangan dan melambai-lambai ke arah lampu agar lampunya nyala kembali. Hahahaha. Repot kan?

Selesai makan, kami berjalan santai kembali menuju tempat untuk menunggu dolmus. Dolmus itu sama dengan angkot di Indonesia. Tapi jangan bayangkan angkotnya bobrok, jorok dan tak ber AC. Dolmus di Turki itu Bus mini Mercedes , yang ber AC dan bersih sekali. Kami membayar 3 lira untuk dari Oludeniz market ke Fetthiye. 8 orang baru 24 Lira.Sangat  murah dibandingkan dengan biaya taksi kami tadi siang.

Kami harus menunggu dolmusnya di jalan di belakang toko-toko karena kata penjaga tokonya setiap sore mulai jam 7 jalan-jalan di sepanjang ini terlarang bagi mobil biar turis bisa leluasa jalan dan belanja. Akhirnya kami jalan lagi menuju jalan satunya. Udara yang dingin membuat kami tak betah berdiri berlama-lama untung dolmusnya datang tak lama kemudian.
Dolmus berhenti bukan tepat di depan hotel kami. Kami harus berjalan lumayan jauh melewati toko-toko di  Central Fetthiye. Saya dengan yakin berjalan aja, kata Ong” Nggak usah takut tersesat kalau jalan sama Net, dia kan anjing pelacak” ( Kurang ajar ya? ) Dan memang kami tak tersesat dan selamat sampai di hotel tak lama kemudian.


Mommy Days Out 2 Turkey Day 9 and 10 ( Kas - St. Nicholas Bay - Fetthiye )




Day 9 : 4 May 2014 Kas – St. Nicholas Bay

Jam 9 pagi kami berlayar  kembali, mengelilingi pulau-pulau  indah dari Kas menuju  ke St. Nicholas . Ada Sanken city dan lain-lainya . Pagi ini kami melakukan yoga bersama Bamboo di dek depan. Bamboo adalah chinese Hongkong yang telah imigrasi ke Canada. Dia adalah seorang guru yoga. Rasanya tenang dan nyaman sekali yoga di atas kapal dan benar-benar menjadi pengalaman indah tak terlupakan. Sehabis Yoga kapal berlabuh di St. Nicholas Bay. Para Bule turun berenang, kalau kami ihhhh dingin , lebih baik santai baca buku dan kongkow di dek belakang. Hari ini kami benar-benar santai dan benar-benar menikmati hidup kata  A yen. Dan ayen karena terlalu santai jadi tidak betah, dia bilang dia mau masak perkedel buat kita semua. Yusuf mengijinkan , tapi Valcano sang koki diam seribu bahasa, kami jadi tahu mungkin dia tidak senang. Kami semua pun diam saja akhirnya, tidak berani minta yang aneh-aneh lagi.

Sepanjang sore kami hanya berlabuh di St.Nicholas Bay yang indah pemandangannya. Banyak gullet cruise lain juga berlabuh di sini. Malam harinya kami kumpul di kamar saya dan Yen. Semua 8 orang tumpek blek menjadi satu di kamar kami. 4 orang duduk di satu tempat tidur. Kami ngobrol banyak. Tapi yang terseru adalah ngobrol tentang horor. Ayin dengan gaya misterius mengatakan  kalau dia pernah membuka tali gantung diri tetanganya. Kami pun saling merapatkan diri dan menunggu berdebar-debar kelanjutan ceritanya . Ayin berani sekali, ada orang gantung diri masih tergantung di talinya A yin yang menurunkan sang korban dan membuka talinya, Pikir kami semua . Ternyata kelanjutan ceritanya seperti ini  sebenarnya kata Ayin “  Korban gantung dirinya sudah di bawa ke rumah sakit, saya  hanya membantu membuka tali bekas gantung diri sang korban, yang pada mulanya saya sendiri tidak tahu kalau itu adalah tali untuk sang korban gantung diri, saya pikir itu tali yang tersangkut di tangganya”  Hahahhahaha , Kami jadi tertawa terbahak-bahak. Ini adalah cerita horor ala Indonesia. Mulanya aja seram belakangnya jadi Komedi.

Jam 12 malam  kapal sudah sepi, semua penghuni sudah tidur. Sang kapten pun sudah tidur di sofa panjang di Bar tepat di samping kamar saya. Jadi supaya tidak dimarahi sang kapten karena terlalu ribut dengan cekikikan kami, akhirnya kamipun bubar dan tidur. Besok pagi-pagi kami akan turun dari kapal dan menghabiskan satu hari di kota Fetthiye.

*********************************************************************************
Day 10  : 5 May 2014- St.Nicholas Bay – Fetthiye

Jam 10.30 kami diantar Volcano dengan boat kecil. Trip pertama saya dengan koper-koper diantar ke pinggir pantai. Trip kedua Rina dan koper-koper kami, Trip ketiga Ayen dan koper kami. Baru trip terakhir Ong,Erna, Ayin, Chen Tini dan Ivy. Sebelum turun dari kapal kami berfoto ria dan bertukaran alamat instagram dan facebook dengan seluruh bule-bule sesama peserta gullet cruise. Tidak berapa lama mobil jemputan kami untuk mengantarkan kami ke hotel di Fetthiye sudah datang. Ternyata yang menjemput adalah Pengurus ALA TURKA Cruise, ( nama cruise yang kami tumpangi 2 hari ini ). 

Dari pantai menuju kota Fetthiye sekitar 40 menit. Selama perjalanan kami melihat pemandangan yang bagus. Bunga ros yang mekar dan  bentuknya lebih besar dari ros yang ada di Indonesi.  Kata supirnya. Tempat yang kami lewati ini adalah tempat tinggal orang Turki yang menikmati hidup setelah pensiun karena udaranya sejuk dan pemandangannya Indah.
Jam 1 kami check in di hotel kami. Ayin minta conectting room dengan sang manager hotel. Sang manager hotel tidak mengerti apa itu coneccting room. Dan sebagai seorang guru hasrat  menjelaskan kepadanya pun muncul  “ Connectting room is a room  I can go to your room you can go to my room “ ( english pasaran ala Netty) dan ternyata English pasaran ini membuat dia mengerti dan berkata “ Oh.. Sorry we don’t have that room. Teman-teman semua tertawa mendengar penjelasan saya  yang amburadul. Tapi saya dengan PD mengatakan, yang penting dia ngerti daripada pakai bahasa inggris tingkat tinggi tapi dia tak mengerti.

Jam 2, kami menuju Chinese restaurant, kata Ayin,  dia telah  google dan di Oludeniz ternyata ada Chinene restaurant. Kami memutuskan ke Oludeniz dengan taxi karena tidak tahu jalan dan sudah lapar. Harga taxi dari Fetthiye ke Oludenis 40 Lira ( Mahal ya)  30 menit perjalanan menuju Oludeniz dan ternyata Oludeniz ini benar-benar turis area banyak terlihat wisatawan Eropah. Satu jalan penuh dengan toko suvenir, restaurant mancanegara, salon dan ada juga turkish bath. Pemandangan yang rapi,  bersih, indah  dengan  trotoar gede. Di sini ibarat Legian Bali tapi versi yang lebih besar dan teratur. Kami makan di HK Restaurant. Entah karena lapar atau karena sudah lama tidak merasakan makanan chinesse, jadinya makanan hari ini benar-benar lezat, tidak sampai 15 menit semua menu kami habis licin kami santap.  Selesai makan jam telah  menunjukan sekitar pukul 2.45. Saya dan Ayin memutuskan mencoba Turkish Bath dan teman-teman yang lain lebih memilih shopping di sepanjang area ini.  




Selasa, 08 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 7 ( Olympos ) and Day 8 - ( Demre - Kas )




Day 7 : 2 May 2014 Cappadocia to Olympos

Jam 6.30 kami sudah berkumpul di Lobby untuk Check out menuju Olympos. Hari ini Sartec tidak bersama kami menuju Olympos, karena dari Olympos kami langsung akan mengikuti gullet cruise yang memiliki jadwal tur sendiri sehingga Sertac tidak perlu mendampingi kami. Sertac baru akan menjemput kami kembali di Pamukkale. Sedih juga harus berpisah dengan darling.
Perjalanan dari Cappadocia ke Olympos menempuh waktu 9 jam. Kami hanya berangkat bersama Bapak  supir  baik hati dan selalu tersenyum. Kami sampai di Olympos ketika waktu sudah menunjukkan jam 3 sore. 

Selesai mandi dan check in hotel kami berjanji untuk bertemu di lobby pada jam 4.30 sore . Hotel kami “ Corner Park “ adalah hotel yang terletak di pinggir pantai Olympos. Olympos adalah kota yang sangat indah dengan pemandangan laut.  Kami berjalan-jalan ke pantai dan duduk santai di cafenya sambil menikmati coklat panas dan es krim.  Banyak muda-mudi yang sedang pacaran di sepanjang pantainya. Meskipun negara mayoritas muslim , saya melihat muda-mudi di Turki bebas saja mengekspresikan rasa cintanya. Seperti di pantai ini, para muda-mudi bebas  berciuman mesra di pinggir pantai.

Jam 8.00 kami kembali ke hotel untuk makan malam, selesai makan kami langsung bobok.  Malam ini kami tidak kumpul untuk kongkow-kongkow lagi karena besok pagi-pagi jam 5.30 kami harus kumpul di lobby untuk berangkat ke Demre sebuah kota pelabuhan tempat kami akan bergabung dengan peserta gullet cruise. Hati saya mulai khawatir , bagaimana cruise nya ya? Kapalnya kecil atau besar ? Bisa mabuk laut nggak ya? Tapi saya berusaha menepis kekhawatiran itu, semua pasti akan baik-baik saja, bagaimanapun buruknya pasti bisa kita hadapi bersama  karena Joy of travelling is not about a place you go but it’s  about with   whom you go  . Saya melakukan perjalanan ini dengan teman-teman terbaik saya, dan pastinya kami akan menikmatinya  sebagaimanapun buruknya itu . Good night. Sweet dreams all.


*********************************************************************************

Day 8 : 3 May 2014 – Demre- Kas

Jam 6 tepat kami kumpul di lobby. Hotel sudah menyediakan sarapan kami di kotak dan akan kami makan di mobil. Perjalanan Olympos –Demre membutuhkan waktu sekitar 2 Jam. Jam 8 tepat kami sudah tiba di Demre. Tidak ada kapal besar yang terlihat di sana. Hanya ada kapal nelayan kecil. Ternyata kami harus ke naik speedboat  untuk menuju bagian tengah laut karena kapalnya tidak bisa berlabuh di sana. Harapan muncul di hati, berarti kapalnya lumayan besar nih apalagi ada seorang Bapak yang mengatakan, you have your own room with jaccuzi inside.  Makin berbunga lah hatiku, cepat-cepat saya melaporkannya kepada teman-teman.

Lima menit di perjalanan kami sampai di tengah  laut dan melihat kapal kami. Kapalnya adalah kapal  yacht seperti   kapal-kapal yang dipakai berlayar di film-film . Sang Kapten menyambut kami dengan ucapan Welcome a board. Sudah ada 5 peserta di sana. Mereka adalah suami istri Tim dari UK, Bamboo atau Belinda Wong dari Canada dan Bablover juga seorang cowok dari Paris. Mereka menunggu kami untuk sarapan bersama. Crew kapalnya adalah Yusuf yang ganteng, Sang Kapten yang agak botak tapi punya pengalaman menahkodai kapal sudah seumur hidupnya dan Volcano sang koki yang masakannya luar biasa enak.

Kami diantar ke kamar kami di bagian bawah. Kapal tradisonal  Turki  ini terbuat dari kayu , terdiri dari dua lantai. Lantai pertama bagian dek  depan adalah tempat untuk berjemur, jadi kasur-kasur tipis berwarna biru berjejer agar  penumpangnya bisa berjemur. Di dek bagian paling depan ada sofa untuk menikmati laut . Di dek belakang juga ada sofa besar untuk santai dan meja besar tempat kita makan.
Lantai bawah terdiri dari bar, 7 buah kamar dan 1 buah dapur. Kamar-kamarnya seperti kamar di kapal pada umumnya tidak terlalu besar dengan dua tempat tidur single, satu buah lemari kecil disisi pintu dan kamar mandi dengan shower. Lumayan bersih . Ong dan Ivy mendapatkan toilet yang bermasalah karena tidak bisa di flash. Sang Kapten berjanji akan memperbaikinya pada saat kita tiba di Kas.

Setelah semua peserta berkumpul , dengan tambahan 4 orang pasangan dari Australia. Akhirnya kapal berangkat menuju Kas, Angin dan ombak yang sangat kencang membuat kami semua mual. Kami benar-benar tidak bisa menikmati kapal ini. Kami sudah mencoba banyak cara: Main kartu di dek belakang, berjemur di dek depan dan tidur di kamar, tapi hantaman ombak tetap membuat  kita  mual. Untung tidak berapa lama  kemudian kapal  sampai  di sebuah pulau. Ada sebuah  benteng peninggalan jaman Romawi di pulau ini, Kami tidak mau naik ke bentengnya lagi. Jadi kami hanya duduk santai di cafe dan makan Home made es krim. Di pulau ini kami membeli lobster dan ikan untuk makanan kami nanti malam.

Setelah 1 jam berlabuh, kami mulai jalan lagi, Siksaan kembali di mulai. Ombak menerjang kapal kami . Bule-bule teman seperjalanan kami tampak asyik saja sedangkan kami sudah teler. Ong bertanya kepada saya, bisa nggak kita turun di hari kedua, bosan banget kalau terus menerus di kapal sedangkan kita tidak bisa enjoy kapalnya. Saya bilang  bisa tidaknya  nanti kita tanyakan saja.  Jam 4 kapal berlabuh di Kota Kas. Kota ini sangat indah. Jarang ada mobil yang lewat, pedestriannya sangat luas.  Jalan setapaknya berjejer  toko-toko kecil yang menjual suvenir, peralatan diving juga lampu-lampu Turki yang sangat indah . Juga tentuanya   cafe-cafe  sepanjang pantai. Kami duduk ngopi santai sepanjang sore ini. Lalu kembali ke kapal dengan bekal masing-masing 2 aqua besar. Semua mata peserta gullet cruise  memandang heran ke arah kami lalu  sang kapten menegur kami : Ternyata  kami  tidak boleh membawa minuman dari luar sesuai peraturan kapalnya. Ong  menjelaskan dan minta maaf kepada Kapten dan mengatakan kami tidak diberitahu oleh agent kami. Kami pun berkumpul di bar dan kongkow, ternyata ong mendapat informasi kalau lusa  kapal akan berlabuh di St.Nicholas dan ada peserta yang sudah selesai akan turun . Kami pun berembuk dan setuju untuk 2 malam saja di kapal. Kami akan ikut turun di St.Nicholas. Kapten mengatakan pihak cruise tidak akan mengganti uang kami, karena kami sudah mendaftar untuk 3 malam. Kami bilang tidak masalah. Kami benar-benar tidak cocok dengan wisata ini. Wisata cruise ini cocoknya untuk orang yang suka berenang, suka diving, suka snorkeling, suka berjemur, suka santai dan menikmati laut. Kalau kami, dengan sinar matahari takut hitam, di suruh beranang takut dingin, di suruh menikmati keindahan laut ketika kapal jalan, mual. Jadi kami putuskan lebih baik kami turun di hari kedua. Ong menelepon Mr. Kaplan dan dia yang kemudian mengurus penjemputan kami di St.Nicholas Bay dan memesan hotel untuk kami di Fetthiye.

Malam ini kami tidur di kapal. Kapal tidak berlayar jadi tidak ada goyangan dan kami tidur dengan nyenyak. Ivy dan Ong pergi shopping sampai malam di kota Kas. Yang lain kongkow dan tidur di kamar sampai  besok pagisama karena Joy of travelling is not about a place you go but it’s  about with   whom you go  . Saya melakukan perjalanan ini dengan teman-teman terbaik saya, dan pastinya kami akan menikmatinya  sebagaimanapun buruknya itu . Good night. Sweet dreams all.