Kamis, 03 Juli 2014

Mommy Days Out 2 Turkey Day 3 ( Istanbul City Tour )






Day 3 : 28 April 2014 – Istanbul city tour

Highlights : Blue Mosgue, Topkapi Palace, Hippodrome, Bosphorus private cruise

Jam 9 pagi kami kumpul di lobby hotel. Sertac, sang guide sudah menunggu kami . Sebelum mulai tour kami, kami semua menukar uang dulu di money changer dekat hotel. Sambil menunggu teman-teman yang lain menukar uang, Ayin mengeluarkan Tongsis (  selama perjalanan ini kami menamakan tongsis “tongkat atek” = berhubung Ayin belinya dari Atek, salah satu teman kami di Medan ) dan kamipun heboh berfoto ria di tengah –tengah trotoar, banyak yang melihat ke arah kami sampai ada penjaga toko cowok ganteng ikutan nimbrung saat kami foto. Untung cowok ganteng, kalau jelek pasti uda kita marah-marahin .
 Rintik-rintik hujan  mengiringi perjalanan kami menuju Blue Mosque.  Sampai di Blue Mosque hujan bertambah besar. Setiap pengunjung yang memasuki Blue Mosque  harus memakai kain penutup kepala dan memakai kain panjang sampai ke mata kaki  juga membuka sepatu .  Jadi di depan pintu masuk disediakan banyak plastik supaya pengunjung bisa menenteng sepatunya. Keadaan di dalam Blue Mosque sama seperti mesjid pada umumnya bedanya di Blue Mosque hiasan kubah-kubahnya adalah dari Mozaik-mozaik ratusan tahun berwarna biru yang indah sekali.

Dari Blue Mosque kami menuju Topkapi Palace. Antrean sangat panjang untuk membeli tiket ketika kami sampai di sana, tapi berhubung kami memakai guide, kami tidak perlu melalui antrian, tiket kami sudah tersedia dan kami bisa langsung melenggang masuk ke ruangan tempat di pamerkannya  barang-barang peninggalan Sultan Turki, mulai dari baju , perhiasaan dan lain-lainnya.

Topkapi Palace, Blue Mosque, Hagia Sophia, Hippodrome masih berada di satu kawasan Sultanahmet yang semuanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Hari ini kami tidak mengunjungi Hagia Sophia karena setiap hari Senin Hagia Sophia tutup untuk umum. Kami berencana mengunjunginya pada saat hari terakhir kami di Turki.
Dari Hippodrome  yang merupakan tempat penampungan air di jaman dulu, kami diajak berjalan kaki menuju Sultanahmet fish house. Restoran kecil dan nyaman yang menyediakan menu ikan yang sangat enak.   Makan siang kali ini adalah termasuk dalam paket tur kami, jadi pihak T4T yang akan membayar. Mulanya kami duduk diam saja, karena berpikiran pasti kami akan diberi makan sesuai pesanan travel, seperti  kebiasaan tur2 di Indonesia.  ternyata Sertac menyuruh kami memilih menu apapun yang kami suka yang ada di buku menu. Sang pemilik  restoran yang sangat  ramah merekomendasi kami untuk memilih menu ikan sarden yang digoreng yang merupakan specialitynya. Kami setuju dan masing-masing memesan satu buah  menu ikan.Makanan mulai dihidangkan dari soup, salad, baru main course nya si ikan sarden yang digoreng dengan porsi yang benar-benar besar dan tentu saja  membuat kami kekenyangan. Ikan sarden gorengnya enak sekali  apalagi kami makan dengan sambel terasi . Benar-benar Mamamia Lezatos

Setelah kenyang menikmati hidangan yang sangat lezat itu. Kami segera beranjak ke selat Bosphorus . Sertac sudah memesan satu buah kapal private khusus untuk kami ber delapan. Seperti biasa kami tidak ingin campur dengan orang lain saat menikmati keindahan selat Bosphorus agar kami bisa bebas tertawa, bebas berfoto ria dan bebas gila-gilaan. Satu orang Euro 50 untuk perjalanan sekitar 1 jam mengelilingi selat Bosphorus. Mahal sih , kalau dirupiahkan sekitar 800 ribu, tapi untuk bergaya layaknya istri Onasis ( Itu  kata Ayin ) dan biar kami puas  gilanya  worthed juga lah harga tersebut.  Hujan masih rintik-rintik  ketika kami naik ke kapal . Kapal melaju dengan diiringi musik dugem yang membuat Ong menari bersama Sertac. Kami semua tertawa senang. Lalu kami naik ke dek atas dan berfoto menikmati pemandangan indah selat Bosphorus. Bangunan-bangungan indah, hotel-hotel mewah, istana , restoran-restoran, Galata bridge, Bosphorus Bridge  dan rumah-rumah orang kaya menjadi pemandangan luar biasa  yang menemani perjalanan kami mengelilingi Selat Bosphorus
Selesai menikmati selat Bosphorus, kami menuju ke Historia Mall . Kami makan malam di restoran  lokal di samping mall. Nama restorannya “ Akdeniz Soray Sofrasi Lokantamiz” dan sudah berdiri sejak tahun 1985. Lokanta atau Lokantamis adalah nama untuk restoran yang khusus menjual makanan tradisional Turki. Di restoran  ini kami memesan kebab yang sangat panjang dan makanan aneh-aneh yang dikenalkan Sertac kepada kami. Nampaknya Ayin tidak cocok dengan makanan di sana sehingga mukanya sedikit cemberut tapi demi menghormati Sertac, kami tetap menikmati makan malam itu sampai selesai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar