Day 3 : 28 April 2014 –
Istanbul city tour
Highlights : Blue Mosgue,
Topkapi Palace, Hippodrome, Bosphorus private cruise
Jam 9 pagi kami kumpul di
lobby hotel. Sertac, sang guide sudah menunggu kami . Sebelum mulai tour kami,
kami semua menukar uang dulu di money changer dekat hotel. Sambil menunggu
teman-teman yang lain menukar uang, Ayin mengeluarkan Tongsis ( selama perjalanan ini kami menamakan tongsis
“tongkat atek” = berhubung Ayin belinya dari Atek, salah satu teman kami di
Medan ) dan kamipun heboh berfoto ria di tengah –tengah trotoar, banyak yang
melihat ke arah kami sampai ada penjaga toko cowok ganteng ikutan nimbrung saat
kami foto. Untung cowok ganteng, kalau jelek pasti uda kita marah-marahin .
Rintik-rintik hujan mengiringi perjalanan kami menuju Blue
Mosque. Sampai di Blue Mosque hujan
bertambah besar. Setiap pengunjung yang memasuki Blue Mosque harus memakai kain penutup kepala dan memakai
kain panjang sampai ke mata kaki juga
membuka sepatu . Jadi di depan pintu
masuk disediakan banyak plastik supaya pengunjung bisa menenteng sepatunya.
Keadaan di dalam Blue Mosque sama seperti mesjid pada umumnya bedanya di Blue
Mosque hiasan kubah-kubahnya adalah dari Mozaik-mozaik ratusan tahun berwarna
biru yang indah sekali.
Dari Blue Mosque kami menuju
Topkapi Palace. Antrean sangat panjang untuk membeli tiket ketika kami sampai
di sana, tapi berhubung kami memakai guide, kami tidak perlu melalui antrian,
tiket kami sudah tersedia dan kami bisa langsung melenggang masuk ke ruangan
tempat di pamerkannya barang-barang
peninggalan Sultan Turki, mulai dari baju , perhiasaan dan lain-lainnya.
Topkapi Palace, Blue Mosque,
Hagia Sophia, Hippodrome masih berada di satu kawasan Sultanahmet yang semuanya
bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Hari ini kami tidak mengunjungi Hagia
Sophia karena setiap hari Senin Hagia Sophia tutup untuk umum. Kami berencana
mengunjunginya pada saat hari terakhir kami di Turki.
Dari Hippodrome yang merupakan tempat penampungan air di jaman
dulu, kami diajak berjalan kaki menuju Sultanahmet fish house. Restoran kecil
dan nyaman yang menyediakan menu ikan yang sangat enak. Makan siang kali ini adalah termasuk dalam
paket tur kami, jadi pihak T4T yang akan membayar. Mulanya kami duduk diam
saja, karena berpikiran pasti kami akan diberi makan sesuai pesanan travel,
seperti kebiasaan tur2 di
Indonesia. ternyata Sertac menyuruh kami
memilih menu apapun yang kami suka yang ada di buku menu. Sang pemilik restoran yang sangat ramah merekomendasi kami untuk memilih menu
ikan sarden yang digoreng yang merupakan specialitynya. Kami setuju dan
masing-masing memesan satu buah menu ikan.Makanan
mulai dihidangkan dari soup, salad, baru main course nya si ikan sarden yang
digoreng dengan porsi yang benar-benar besar dan tentu saja membuat kami kekenyangan. Ikan sarden
gorengnya enak sekali apalagi kami makan
dengan sambel terasi . Benar-benar Mamamia Lezatos
Selesai menikmati selat
Bosphorus, kami menuju ke Historia Mall . Kami makan malam di restoran lokal di samping mall. Nama restorannya “
Akdeniz Soray Sofrasi Lokantamiz” dan sudah berdiri sejak tahun 1985. Lokanta
atau Lokantamis adalah nama untuk restoran yang khusus menjual makanan
tradisional Turki. Di restoran ini kami
memesan kebab yang sangat panjang dan makanan aneh-aneh yang dikenalkan Sertac
kepada kami. Nampaknya Ayin tidak cocok dengan makanan di sana sehingga mukanya
sedikit cemberut tapi demi menghormati Sertac, kami tetap menikmati makan malam
itu sampai selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar