Day 6 : 1 May 2014 –
Cappadocia tour 2
Highlights : - Gorome Open air
Museum, Pigeon Valley, Kaymakli Underground city, Turkish Night
Kami bangun agak siangan
hari ini, jam 7 saya baru membuka mata. Ong masih tertidur lelap di
samping saya. Lalu saya bergegas ke kamar mandi dan menikmati berendam di
jaccuzinya. Hari ini kami berangkat agak
siang karena menunggu Chen tini dkk
pulang dari naik hot balloon. Sambil menunggu airnya penuh, saya dan Erna
sempat keluar kamar dan melihat pemandangan indah penuh balon udara di depan
teras kamar kami.
Ketika kami sedang sarapan , teman-teman
yang naik ballon kembali dari perjalanan mereka dan bergabung dengan kami. Jam
10 kami menuju Underground city. Kota di bawah tanah tempat umat kristen bersembunyi dari kejaran umat muslim pada
saat terjadi perang salib. Masuk kota bawah tanah ini harus menundukkan kepala
dan posisi berjalan membungkuk. Karena Darling berjalan di depan kami, dengan
posisi ini, CD nya jadi keliatan, dan kami semua berebut untuk berjalan pas
dibelakangnya untuk melihat CD apa yand dia pakai. Chen tini akhirnya yang
berhasil mengambil posisi di depan ( diam-diam, hebat juga langkah nya) info
dari Chen “ Biru garis-garis “, kami pun
menyampaikan pesan berantai itu ke belakang. ( Iseng ya kami ? ) . Kami juga sibuk mencari, ruangan mana ya yang
bisa dijadikan ruangan bercinta. Di sana ada ruangan dapur, ada gudang, ada
gereja, jadi pasti ada ruang bercinta. Sertac tidak menjelaskannya kepada kami
. Jadi kami hanya menggunakan imajinasi kami untuk menebak yang mana ruangan
tersebut.
Untuk yang ada sakit pinggang atau takut pada
ruangan kecil disarankan jangan masuk ke underground city karena nanti
keluarnya pasti pinggangnya tambah sakit. Jalan membungkuk selama kira-kira 40
menit memang butuh perjuangan. Pada akhir perjalanan, kami sepakat mengatakan,
untung kami datang ke Turki saat usia 40 an, kalau 60 an pasti sulit untuk
berjalan memasuki underground city.
Perjalanan selanjutnya adalah
ke Pigeon Valley. Pigeon Valley juga landscape bebatuan yang konon katanya
adalah tempat tinggal burung merpati. Menurut Sertac, jaman dulu Merpati
dipakai sebagai pengantar surat sehingga banyak merpati di Cappadocia. Bentuk
bebatuannya memang berlubang-lubang seperti sarang merpati.
Kami makan siang di restoran
dekat Pigeon Valley. Selesai makan siang, kami menuju Gorome –Open air Museum.
Museum terbuka ini adalah gereja pada jaman dahulu. Jadi ada banyak
lukisan-lukisan kisah hidup Yesus di setiap dindingnya. Ada 7 buah gereja di
sana tapi kami tidak memasuki semuanya hanya berfoto sebentar lalu semua duduk
santai di souvenir shop. Saya minta ke Sertac untuk pulang ke hotel saja
setelah acara ini, karena kami butuh tidur siang . Sertac menyetujuinya dan
mengatakan kalau kami tidak usah mengunjungi pabrik keramik lagi, karena dia
lihat kami sudah capek dan ingin santai menikmati hotel kami ( Baik banget kan
Guide kami? Kalau ikut tur dengan
peserta yang banyak, apalagi tur dari Indonesia, mana boleh suka-suka
hati minta ini , minta itu. Semua harus on schedule. Kalau tur kita ini,
benar-benar semau kita. Mau makan ini, mau minum kopi, mau tidur siang, tinggal
minta dan Darling akan mengabulkannya).
Jam 6 kami berkumpul di lobby
kemudian berangkat ke restoran yang menyajikan makan malam dengan pertunjukan
tarian tradisional Turki, Belly dance, Sufi dance dan musik-musik lainnya. Satu
orang include dinner adalah 100 Lira dengan bebas minum wine dan lain-lain Free
flow istilah kerennya. Sebelum sampai di restoran, Sertac mengajak kami melihat
matahari terbenam yang katanya sunsetnya adalah yang paling indah sedunia.
Hehehehe ( Belum liat sunset di Bali si Sertac ) . Sunset nya sih indah tapi
dinginnya itu yang tak tahan, akhirnya kami hanya berfoto sebentar itupun
dengan gaya menggigil lalu cepat-cepat masuk kembali ke mobil.
Kami sampai di restoran
sekitar jam 7 malam. Kami diberi tempat duduk dengan posisi cukup strategis
dekat dengan panggungnya. Makanannya standar saja , selalu dimulai dari salad,
soup dan main course kebab ayam dan nasi. Kami juga minum wine dan beer sampe
puas. Meskipun ada jus dan air putih di meja, semua itu tak kita sentuh .
Mumpung ada wine free flow (Biasa orang medan selalu pintar hitung mana yang
lebih untung, Hahahaha)
Pertunjukan di mulai jam 8
malam dengan tarian sufi setelah itu tarian tentang drama percintaan, baru sekitar jam 9 tiba-tiba Lampu digelapin dan seorang perempuan cantik
yang sangat tinggi dengan topi lilin di atas kepalanya berjalan anggun dari
luar dan mulai menari meliuk-liukan
perutnya. Inilah Belly Dance.... Kami semua sangat terhibur dengan kemampuan
menari wanita ini, juga kemampuannya menguasai panggung dan mengajak penonton
cowok untuk menari bersama sambil dikerjain tentunya.
Jam 11 pertunjukan berakhir
dan Ayin dengan cepatnya menyambar dua buah air mineral dari meja sebelah untuk
kami bawa pulang berhubung air mineral bekal
kami sudah habis ( Orang medan pintar kan memanfaatkan situasi ? )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar