Day 9 : 4 May 2014 Kas – St.
Nicholas Bay
Jam 9 pagi kami berlayar kembali, mengelilingi pulau-pulau indah dari Kas menuju ke St. Nicholas . Ada Sanken city dan
lain-lainya . Pagi ini kami melakukan yoga bersama Bamboo di dek depan. Bamboo
adalah chinese Hongkong yang telah imigrasi ke Canada. Dia adalah seorang guru
yoga. Rasanya tenang dan nyaman sekali yoga di atas kapal dan benar-benar
menjadi pengalaman indah tak terlupakan. Sehabis Yoga kapal berlabuh di St.
Nicholas Bay. Para Bule turun berenang, kalau kami ihhhh dingin , lebih baik
santai baca buku dan kongkow di dek belakang. Hari ini kami benar-benar santai
dan benar-benar menikmati hidup kata A
yen. Dan ayen karena terlalu santai jadi tidak betah, dia bilang dia mau masak
perkedel buat kita semua. Yusuf mengijinkan , tapi Valcano sang koki diam
seribu bahasa, kami jadi tahu mungkin dia tidak senang. Kami semua pun diam
saja akhirnya, tidak berani minta yang aneh-aneh lagi.
Sepanjang sore kami hanya
berlabuh di St.Nicholas Bay yang indah pemandangannya. Banyak gullet cruise
lain juga berlabuh di sini. Malam harinya kami kumpul di kamar saya dan Yen.
Semua 8 orang tumpek blek menjadi satu di kamar kami. 4 orang duduk di satu
tempat tidur. Kami ngobrol banyak. Tapi yang terseru adalah ngobrol tentang horor.
Ayin dengan gaya misterius mengatakan kalau dia pernah membuka tali gantung diri
tetanganya. Kami pun saling merapatkan diri dan menunggu berdebar-debar
kelanjutan ceritanya . Ayin berani sekali, ada orang gantung diri masih
tergantung di talinya A yin yang menurunkan sang korban dan membuka talinya,
Pikir kami semua . Ternyata kelanjutan ceritanya seperti ini sebenarnya kata Ayin “ Korban gantung dirinya sudah di bawa ke rumah
sakit, saya hanya membantu membuka tali
bekas gantung diri sang korban, yang pada mulanya saya sendiri tidak tahu kalau
itu adalah tali untuk sang korban gantung diri, saya pikir itu tali yang
tersangkut di tangganya” Hahahhahaha , Kami
jadi tertawa terbahak-bahak. Ini adalah cerita horor ala Indonesia. Mulanya aja
seram belakangnya jadi Komedi.
Jam 12 malam kapal sudah sepi, semua penghuni sudah tidur.
Sang kapten pun sudah tidur di sofa panjang di Bar tepat di samping kamar saya.
Jadi supaya tidak dimarahi sang kapten karena terlalu ribut dengan cekikikan
kami, akhirnya kamipun bubar dan tidur. Besok pagi-pagi kami akan turun dari
kapal dan menghabiskan satu hari di kota Fetthiye.
*********************************************************************************
Day 10 : 5 May 2014- St.Nicholas Bay – Fetthiye
Jam 10.30 kami diantar Volcano
dengan boat kecil. Trip pertama saya dengan koper-koper diantar ke pinggir
pantai. Trip kedua Rina dan koper-koper kami, Trip ketiga Ayen dan koper kami.
Baru trip terakhir Ong,Erna, Ayin, Chen Tini dan Ivy. Sebelum turun dari kapal
kami berfoto ria dan bertukaran alamat instagram dan facebook dengan seluruh
bule-bule sesama peserta gullet cruise. Tidak berapa lama mobil jemputan kami
untuk mengantarkan kami ke hotel di Fetthiye sudah datang. Ternyata yang
menjemput adalah Pengurus ALA TURKA Cruise, ( nama cruise yang kami tumpangi 2
hari ini ).
Dari pantai menuju kota Fetthiye sekitar 40 menit. Selama
perjalanan kami melihat pemandangan yang bagus. Bunga ros yang mekar dan bentuknya lebih besar dari ros yang ada di
Indonesi. Kata supirnya. Tempat yang
kami lewati ini adalah tempat tinggal orang Turki yang menikmati hidup setelah
pensiun karena udaranya sejuk dan pemandangannya Indah.
Jam 1 kami check in di hotel
kami. Ayin minta conectting room dengan sang manager hotel. Sang manager hotel
tidak mengerti apa itu coneccting room. Dan sebagai seorang guru hasrat menjelaskan kepadanya pun muncul “ Connectting room is a room I can go to your room you can go to my room “
( english pasaran ala Netty) dan ternyata English pasaran ini membuat dia
mengerti dan berkata “ Oh.. Sorry we don’t have that room. Teman-teman semua
tertawa mendengar penjelasan saya yang
amburadul. Tapi saya dengan PD mengatakan, yang penting dia ngerti daripada
pakai bahasa inggris tingkat tinggi tapi dia tak mengerti.
Jam 2, kami menuju Chinese
restaurant, kata Ayin, dia telah google dan di Oludeniz ternyata ada Chinene
restaurant. Kami memutuskan ke Oludeniz dengan taxi karena tidak tahu jalan dan
sudah lapar. Harga taxi dari Fetthiye ke Oludenis 40 Lira ( Mahal ya) 30 menit perjalanan menuju Oludeniz dan
ternyata Oludeniz ini benar-benar turis area banyak terlihat wisatawan Eropah.
Satu jalan penuh dengan toko suvenir, restaurant mancanegara, salon dan ada
juga turkish bath. Pemandangan yang rapi,
bersih, indah dengan trotoar gede. Di sini ibarat Legian Bali tapi
versi yang lebih besar dan teratur. Kami makan di HK Restaurant. Entah karena
lapar atau karena sudah lama tidak merasakan makanan chinesse, jadinya makanan
hari ini benar-benar lezat, tidak sampai 15 menit semua menu kami habis licin
kami santap. Selesai makan jam
telah menunjukan sekitar pukul 2.45.
Saya dan Ayin memutuskan mencoba Turkish Bath dan teman-teman yang lain lebih
memilih shopping di sepanjang area ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar