Day 4 : 29 April 2014 - Istanbul – Ankara
Highlights : Ataturk’s
Mausoleum – Atakule and Andatolia Civilization Museum
Hari ini jam 8 pagi kami sudah
kumpul di Lobby untuk melakukan perjalanan sekitar 5 jam mengunjungi ibukota
Turki- Ankara. Meskipun perjalanannya 5
jam, tidak terlalu kami rasakan, karena
sang bapak supir mengemudi dengan sangat nyaman. Juga jalan-jalan di Turki
sangat mulus dan tentu saja sepanjang perjalanan kami ngobrol dan tertawa-tawa.
Bahan obrolan kami sangat beragam, mulai dari masalah politik, masalah anak,
masalah suami, masalah seks , masalah teman sekampung, semua-semuanya kami
obrolin . Kami juga merencanakan tema untuk acara reuni akbar kami yang akan
diselenggarakan pada tahun 2016.
Tengah hari kami sudah
memasuki kota Ankara. Dan seperti layaknya Ibukota. Ankara terlihat lebih
modern, dengan jalan-jalan yang luas dan gedung-gedung yang berjejer rapi. Kali
ini Sertac mengajak kami makan siang di restoran yang berbentuk pondok di tengah-tengah
pohon pinus,nama restorannya “ Cardak Pide et Balik” Seperti biasa hidangannya dimulai dari salad
dan cream soup yang sangat yummy.
Dagingnya juga sangat lembut juga tentu saja ada roti. Makanan turki enak kok ternyata. Kami bisa
menikmati makan siang tersebut dengan lahap, tentu saja ada sambel yang ikut
melezatkan setiap makanan kami. Sertac yang kami suruh coba sambelnya sedikit
benar-benar kepedesan sehingga membuat
mukanya yang ganteng memerah.
Selesai makan kami menuju
Ataturk’s Mausoleum di perjalanan menuju Ataturk Mousoleum saya mengatakan
kepada Sertac sang guide ganteng, kalau saya dan teman-teman susah sekali
melafalkan namanya. Ivy memanggilnya Seltek, saya kadang-kadang memanggilnya Saltec padahal namanya kan seharusnya diucapkan “share tach.” Jadi kata saya kepadanya “ From now , we will call u darling “ Dia
tertawa mendengarnya dan kami semua setuju dengan ide gila saya itu. Jadi sejak
itu kami memanggilnya darling. Dan Tini
Chen pun mulai iseng. Katanya karena kami memanggilnya darling, Sertac harus
memanggil kami “sayangku”. Dia sibuk
mengajarkan Sertac bagaimana cara
melafalkan kata Sayangku. Kami tertawa terbahak-bahak selama perjalanan
menikmati Ataturk Mausoleum juga Atakule dan Anatolia Civilization Museum.
Ataturk’s Mausoleum adalah tempat Bapak
Demokrasi Turki Ataturk di makamkan. Jadi di tengah ruangan ada peti mati untuk
menghormati Ataturk. Gedungnya sangat mewah . Di dalamnya juga dapat dilihat
gambar-gambar kejadian saat terjadi perang di Turki. Kami sempat bercanda akan
datang lagi April tahun depan untuk
sembahyang ceng beng bagi Ataturk ( Maaf
Bapak Ataturk, atas candaan kami).
Selesai cek in di Royal Carina
hotel kami bersiap-siap untuk dinner di
Sevilla bar revolving restaurant. Kami sudah full dress up karena yang
saya baca , harus berpakaian keren untuk memasuki bar itu. Setelah mencari-cari
ternyata barnya tutup dan sedang direnovasi dan baru akan dibuka kembali
oktober 2014. Nangis bombay deh kami semua. Sudah make up, pakai pakaian keren
eh barnya tutup. Akhirnya kami menyuruh
Sertac membawa kami ke mall untuk makan malam.Ternyata mallnya tidak ada
apa-apa dari luar aja keliatan megah, tetapi dalamnya sunyi sekali. Kami
memutuskan untuk makan nasi di hotel saja, kami menuju foodcourt dan membeli 8
bungkus nasi putih seharga 3 lira per bungkus (@ Rp. 16.500 ) juga membeli juice untuk kemudian
menuju hotel dan makan dengan lauk ikan teri, abon, sambel terasi dan pop mie
Gila! Ini benar-benar nikmat
sekali, terbayar sudah deh kekecewaan tidak ke Sevilla Revolving Bar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar